Logo Bloomberg Technoz

Sanne Wass, Christian Wienberg dan Sara Sjolin - Bloomberg News

Bloomberg, Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, menanggapi keinginan Presiden terpilih Donald Trump untuk membeli Greenland dengan menolak permintaan tersebut. Namun, ia menyambut investasi AS di wilayah otonom tersebut.

AS adalah "sekutu terdekat kami," kata Frederiksen kepada penyiar lokal pada Selasa (07/01/2025), menambahkan bahwa Denmark terbuka untuk lebih banyak kerja sama di wilayah Atlantik Utara. "Kami memiliki kepentingan yang jelas agar AS memainkan peran besar di wilayah itu, dan bukan, misalnya, Rusia," ujarnya.

Greenland menjadi titik ketegangan antara AS dan Denmark setelah Trump bulan lalu mengungkapkan keinginannya untuk membeli wilayah tersebut. Trump menekankan bahwa kepemilikan dan kendali AS atas pulau itu adalah "kebutuhan mutlak" untuk keamanan nasional.

Ini adalah pengulangan dari ide yang diajukan Trump pada 2019 selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, yang saat itu dianggap "tidak masuk akal" oleh Frederiksen. Sejak pernyataan singkat dari kantornya pada 23 Desember, Frederiksen sejauh ini enggan berkomentar mengenai dorongan baru Trump.

Greenland, yang terletak secara strategis antara Kutub Arktik dan Atlantik Utara, semakin penting secara geopolitik bagi AS. Pulau ini menjadi rumah bagi pangkalan AS yang digunakan untuk mendeteksi ancaman misil dan memantau ruang angkasa, sementara cadangan mineral penting yang melimpah di pulau ini menarik perhatian kekuatan global, termasuk AS, Rusia, dan China.

Pernyataan Frederiksen datang saat Donald Trump Jr. tiba di Greenland pada hari Selasa. Sebelum perjalanannya, dia menanggapi spekulasi bahwa dia pergi untuk membeli pulau tersebut dengan mengatakan bahwa kunjungan itu bersifat pribadi dan tidak ada pertemuan resmi yang dijadwalkan.

Namun, komentar dari ayahnya menunjukkan sebaliknya.

“Don Jr. dan perwakilan saya tiba di Greenland. Sambutannya sangat baik,” kata Trump dalam sebuah posting di platform media sosialnya, Truth Social, pada Selasa. Ia menambahkan bahwa “mereka, dan Dunia Bebas, membutuhkan keselamatan, keamanan, kekuatan, dan PERDAMAIAN! Ini adalah kesepakatan yang harus terwujud. MAGA. MAKE GREENLAND GREAT AGAIN!”

Perdana Menteri Greenland, Múte B. Egede, yang mendorong kemerdekaan pulau dengan populasi 57.000 orang, juga dengan tegas menyatakan bahwa Greenland tidak untuk dijual. Namun, ia terbuka untuk kesepakatan.

“Greenland adalah milik rakyat Greenland. Masa depan kami dan perjuangan untuk kemerdekaan adalah urusan kami,” tulisnya dalam sebuah posting di Facebook pada Selasa.

Dalam pidato Tahun Baru pada 1 Januari 2025, Egede menyatakan perlunya Greenland untuk bekerja sama dengan negara-negara tetangga, mengatakan “kerja sama kami dengan negara lain, dan hubungan perdagangan kami, tidak dapat terus terjadi hanya melalui Denmark.”

Pada 2023, pemerintah Greenland meluncurkan draf konstitusi untuk negara merdeka. Sejak itu, mereka menerbitkan peta kebijakan luar negeri, keamanan, dan pertahanan yang mengungkapkan keinginan untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Amerika Utara.

Perdana Menteri Denmark tidak memberikan komentar apakah ia mendukung kemerdekaan Greenland, namun menyatakan bahwa “adalah hal yang dapat dipahami dan sah jika orang-orang ingin bergerak ke arah tersebut.”

“Masa depan Greenland harus diputuskan di Greenland dan tidak di tempat lain,” ujar Frederiksen.

(bbn)

No more pages