Logo Bloomberg Technoz

PMI di 54,1 juga lebih tinggi ketimbang November yang sebesar 52,1. Juga di atas ekspektasi pasar dengan perkiraan 53,3.

Data ini memberi indikasi bahwa perekonomian Negeri Adikuasa masih kuat, masih solid. Artinya kebutuhan akan stimulus moneter menjadi berkurang.

Berdasarkan dot plot terbaru, kemungkinan bank sentral Federal Reserve hanya akan menurunkan suku bunga acuan 50 basis poin tahun ini. Lebih sedikit ketimbang 2024 yang memangkas 100 bps.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga masih berada di level tinggi.

Tumupakan emas batangan. (dok Bloomberg)

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana proyeksi harga emas untuk hari ini? Berapa saja target yang patut dicermati pelaku pasar?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 52,09.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI emas masih tipis di atas 50, sehingga bisa dibilang cenderung netral.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 88,4. Sudah di atas 80, tergolong jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, wajar jika harga emas masih mengalami tekanan meski terbatas saja. Harga emas juga sudah melewati pivot point US$ 2.649/troy ons.

Dari pivot point tersebut, target support terdekat adalah Moving Average (MA) 5 di US$ 2.646/troy ons. Jika tertembus, maka target selanjutnya ada di US$ 2.633/troy ons yang merupakan MA-10.

Adapun target resisten ada di MA-50 yaitu US$ 2.652/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas menuju US$ 2.673/troy ons.

(aji)

No more pages