Perhatian pemodal sejauh ini masih lebih banyak mengarah pada perkembangan upaya Federal Reserve, bank sentral AS menaklukkan inflasi. Rabu esok dan Kamis lusa akan ada rilis data inflasi konsumen AS dan indeks harga produsen di AS yang akan memberikan petunjuk lebih jauh tentang proses disinflasi di negeri itu.
Adapun terkait isu debt ceiling, perkembangan terakhir dari Amerika, Presiden AS Joe Biden akan bertemu dengan Ketua DPR AS dari Partai Republik Kevin McCarthy serta para pemimpin Kongres AS untuk menyelesaikan kebuntuan debt ceiling.
Pejabat Federal Reserve Chicago Austan Goolsbee mengatakan, pertikaian yang berlarut-larut terkait debt ceiling akan membuat pekerjaan bank sentral AS itu akan semakin sulit di tengah upaya Fed menilai dampak gejolak sektor perbankan yang ditengarai mengarah pada kondisi kredit yang lebih ketat.
"Seluruh argumen tentang plafon utang datang pada saat yang paling buruk," kata Goolsbee Senin dalam sebuah wawancara dengan Yahoo! Finance, menyebut potensi default sebagai luka yang ditimbulkan sendiri, seperti dilansir Bloomberg News, Senin (8/5/2023).
“Itu hanya membuat sangat sulit untuk mencari tahu apa yang akan menjadi kondisi pertumbuhan ekonomi dan pasar kerja.” Menurutnya, anggota Parlemen harus menaikkan batas pagu utang dan menyelesaikan pekerjaannya.
Potensi default juga pertikaian debt ceiling yang berlangsung hingga tenggat waktu, dapat menyebabkan penurunan kepercayaan konsumen yang parah, itu akan menambah tekanan di sektor keuangan dan mendorong suku bunga bagi konsumen, jelas Goolsbee.
-- dengan laporan Reza M. Hadyan dari Bloomberg Technoz
(rui)