Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 10,79% year on year (yoy) atau menjadi Rp7.717 triliun pada November 2024. Angka itu melambat dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya sebesar 10,92% yoy pad Oktober 2024.

“Pertumbuhan kredit masih melanjutkan pertumbuhan dua digit sebesar 10,79% yoy,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam Konferensi Pers RDK, Selasa (7/1/2025).

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan 7,54% yoy menjadi Rp8.836 triliun dibandingkan dengan 6,74% yoy pada Oktober 2024, di mana giro menjadi kontributor pertumbuhan yang terbesar.

Dian melaporkan, likuiditas industri perbankan pada November 2024 juga memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 112,94% dan 25,57%.

“Masih di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%,” ujarnya.

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross perbankan sebesar 2,19% dan NPL net sebesar 0,75%. Kemudian, untuk loan at risk (LAR) menunjukan tren penurunan menjadi sebesar 9,82% pada November 2024 dibandingkan dengan 9,94% pada Oktober 2024.

“Rasio LAR tersebut sudah lebih rendah dibandingkan level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93% pada Desember 2019,“ paparnya.

Secara umum, tingkat profitabilitas bank atau return on asset (ROA) menjadi 2,69% pada November dibandingkan 2,73% pada Oktober. Sementara itu, capital adequacy ratio (CAR) perbankan sebesar 26,92% per November 2024.

“Ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global,” imbuhnya.

(dov/lav)

No more pages