Setali tiga uang dengan Waskita, adalah saudara seinduknya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). WIKA juga masih bergelut dengan beban utang besar. Perseroan mencatat total kewajiban sebesar Rp57,6 triliun pada kuartal IV-2022 dengan ekuitas sebesar Rp17,49 triliun, membuat rasio utang perseroan sebesar 3,29 kali sedikit naik dari posisi kuartal sebelumnya.
Berikutnya, Adhi Karya mencatat total kewajiban pada kuartal 1-2023 sebesar Rp30,29 triliun dengan nilai ekuitas Rp8,86 triliun, menjadikan rasio utang perusahaan sebesar 3,41 kali, sudah jauh menurun dibandingkan posisi kuartal III-2022 saat rasio utang ADHI menjadi yang tertinggi di antara empat BUMN tersebut yaitu sebesar 5,17 kali.
PTPP sejauh mencatat kenaikan kewajiban secara tahunan menjadi Rp42,79 triliun di mana sebanyak Rp26,8 triliun adalah kewajiban jangka pendek, menurut laporan keuangan kuartal IV-2022. Akan tetapi, bila dibanding kuartal sebelumnya, beban kewajiban PTPP sedikit berkurang sehingga membantu rasio utangnya turun sedikit menjadi 2,88 kali.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan perlu adanya konsolidasi hingga jumlah BUMN karya perlu dipangkas. Dalam acara silaturahmi bersama rekan media Rabu (3/5/2023) sore Erick menyampaikan BUMN bidang infrastruktur dan karya idealnya maksimal empat. Konsolidasi BUMN karya terus berlangsung seperti rekomendasi dari biro konsultan yang direkrut Erick, Boston Consulting Group.
"Kami sudah kaji sebaiknya, [BUMN] karya-karya ini dari sembilan menjadi empat atau berapa,” kata dia.
Ada beberapa opsi konsolidasi BUMN karya, mulai dari akuisisi hingga merger. Pemerintah sendiri pernah melakukan hal yang sama pada BUMN perbankan syariah, di mana semua unit syariah di bank milik negara dikumpulkan jadi satu entitas lewat PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Untuk BUMN karya skala kecil akan ditampung di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). “Kalau yang besar-besar, prosesnya mungkin jadi kepemilikan antara Hutama Karya dengan Waskita, PTPP dan Wika, tapi ini belum jadi keputusan,” terang Erick.
(dba/roy)