Logo Bloomberg Technoz

Kenaikan imbal hasil surat utang rupiah berlangsung ketika lelang perdana SUN tahun ini digelar sejak pagi tadi.

Lelang SUN perdana tersebut diperkirakan ramai diserbu para investor karena ada dua seri acuan baru yang ditawarkan, yakni untuk tenor 15 tahun dan 20 tahun.

Lelang digelar dari jam 9 pagi tadi dan berakhir pukul 11 siang. Namun, pengumuman hasil lelang baru akan dilansir nanti sore oleh Kementerian Keuangan.

Kementerian Keuangan menargetkan target indikatif dalam lelang perdana hari ini sebesar Rp28 triliun dengan target maksimal penjualan Rp42 triliun. Tahun lalu, Pemerintah RI biasanya menetapkan target indikatif di kisaran Rp22 triliun dalam lelang rutin SUN.

Target maksimal penjualan yang besar, melampaui target maksimal dalam lelang-lelang tahun lalu, mencerminkan besarnya target penerbitan surat utang tahun ini. Maklum, tahun ini ada banyak surat utang yang jatuh tempo. 

Hitungan yang pernah dilansir mencatat, sedikitnya ada Rp800-an triliun surat utang yang jatuh tempo pada 2025.

Para analis menilai, lelang SUN perdana hari ini dengan dua seri acuan baru ditawarkan akan menarik minat yang besar dari pasar.

"Kami perkirakan tingkat permintaan lelang hari ini mencapai Rp50 triliun hingga Rp70 triliun karena ada dua rilis perdana seri acuan terbaru tersebut. Aktivitas lelang hari ini berpotensi didominasi oleh perpindahan seri tenor panjang ke seri baru dari seri lama," kata tim riset Mega Capital Sekuritas di antaranya Lionel Priyadi, Muhammad Haikal dan Nanda Rahmawati dalam catatan pagi ini.

Dua seri acuan baru SUN yang ditawarkan adalah seri FR0106 bertenor 15 tahun dan FR0107 bertenor 20 tahun. Dua seri baru itu akan menggantikan FR0098 dan FR0097 sebagai acuan baru.

"Kami memperkirakan ada antusiasme yang besar dari pasar dalam lelang perdana hari ini," kata analis Mirae Sekuritas Karinska Salsabila Priyatno, dilansir dari Bloomberg News.

Analis Maybank Myrdal Gunarto memprediksi, incoming bids dalam lelang SUN hari ini bisa mencapai sedikitnya Rp45 triliun, "Kami perkirakan kupon untuk FR0106 dan FR0107 akan ada di sekitar 6,75% dan 6,85%."

Para pemodal asing menambah posisi kepemilikan SUN sepanjang tahun 2024 sebesar Rp37,48 triliun.

Penambahan itu menjadi yang terkecil sejak terakhir terjadi pada 2011 ketika penambahan hanya sebesar Rp26,56 triliun, di luar periode pandemi Covid-19 pada 2020-2021 dan gejolak inflasi global pada 2022. 

Dalam tiga tahun periode pengecualian itu, kepemilikan SUN oleh asing anjlok tajam hingga Rp300 triliun.

Pada perdagangan hari ini sampai jelang makan siang, rupiah bergerak menguat didukung sentimen regional. Rupiah spot bertahan di Rp16.170/US$, mencerminkan penguatan 0,15%.

Sementara indeks saham yang pagi tadi dibuka melemah, kini berbalik sedikit menguat tipis 0,04%.

(rui)

No more pages