Rudal yang diluncurkan dekat Pyongyang itu terbang sejauh 1.500 kilometer dengan kecepatan 12 kali kecepatan suara, kata KCNA. Sebelumnya, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa rudal tersebut terbang sekitar 1.100 km sebelum jatuh ke perairan di lepas pantai timur negara itu. Jarak tempuh penuh rudal balistik jarak menengah akan membuat pangkalan militer AS di Guam berada dalam jangkauan.
Kemampuan Korut untuk menembakkan rudal yang terbang dengan kecepatan Mach 12, jika terkonfirmasi, akan menjadi tonggak baru dalam upaya Kim untuk membangun persenjataan yang dapat mengikis keunggulan strategis AS saat ia mempererat kerja sama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Militer Korsel mengatakan klaim Korut mengenai kemajuan teknologi hipersonik tampaknya dibesar-besarkan, menambahkan bahwa rudal terbaru ini mungkin merupakan variasi dari rudal hipersonik berbahan bakar padat yang diuji Pyongyang pada April lalu.
"Kami siap untuk mencegat setiap rudal yang dimiliki Korea Utara," kata juru bicara Kepala Staf Gabungan Korsel, Lee Sung-jun, dalam sebuah briefing.
Dalam kesempatan yang sama dengan mitranya dari Korsel pada Senin, Blinken mengutuk peluncuran terbaru Pyongyang dan menyampaikan kekhawatirannya mengenai kerja sama teknologi luar angkasa Rusia dengan Korut.
Peluncuran rudal balistik pada Senin ini merupakan yang pertama di tahun ini oleh Korut dan terjadi hanya dua minggu sebelum Presiden terpilih Donald Trump dilantik. Dua bulan sebelumnya, Korut meluncurkan rudal balistik antarbenua yang mencapai rekor penerbangan beberapa hari sebelum pemilihan presiden AS.
Uji coba rudal ini mengingatkan ancaman yang ditimbulkan Korut terhadap tetangganya di selatan serta negara-negara lain di kawasan, termasuk daratan AS. Uji coba terbaru ini juga terjadi di tengah masa-masa penuh gejolak di Korea Selatan setelah pemberlakuan darurat militer yang singkat oleh Presiden Yoon Suk Yeol.
“Performa sistem rudal hipersonik jarak menengah terbaru kami tidak bisa diabaikan di seluruh dunia, dan sistem ini dapat memberikan serangan militer yang serius kepada musuh sekaligus secara efektif menembus setiap penghalang pertahanan yang rapat,” kata Kim.
(bbn)