Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari ini, Kementerian Keuangan RI akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) perdana tahun 2025 dengan target maksimal penerbitan hingga Rp42 triliun dan indikatif dipatok di Rp28 triliun. 

Meski pasar surat utang pada Senin kemarin diwarnai sentimen bearish, akan tetapi adanya rencana rilis dua seri acuan baru SUN yakni seri FR0106 bertenor 15 tahun dan FR0107 bertenor 20 tahun yagn menggantikan FR0098 dan FR0097, kemungkinan akan membuat lelang SUN hari ini akan disambut animo tinggi oleh pasar, menurut perkirakan analis Mega Capital Sekuritas.

"Kami perkirakan tingkat permintaan lelang hari ini mencapai Rp50 triliun hingga Rp70 triliun karena ada dua rilis perdana seri acuan terbaru tersebut. Aktivitas lelang hari ini berpotensi didominasi oleh perpindahan seri tenor panjang ke seri baru dari seri lama," kata tim riset Mega Capital Sekuritas di antaranya Lionel Priyadi, Muhammad Haikal dan Nanda Rahmawati dalam catatan pagi ini.

Pasar INDOGB (SUN dalam denominasi rupiah) dan INDON (SUN dalam denominasi valas/dolar AS) kemarin memang diwarnai sentimen bearish, yang tercermin dari kenaikan yield INDON 10Y hingga 7,5 bps ke level 5,53% dan INDOGB 10Y yang naik sampai 4,3 bps ke level 7,06%. Kenaikan yield dua tenor tersebut diikuti oleh kenaikan imbal hasil tenor lain. 

"Tekanan jual masih akan mewarnai INDON hari ini akibat pergerakan di pasar US Treasury di mana yield 10Y juga naik ke 4,63% dan 30Y ke 4,85%. Kami prediksi hari ini yield INDON 10Y akan naik ke kisaran 5,55% hingga 5,60%," kata analis. 

Akan tetapi, meski pasar SUN secara umum tertekan, yield tenor pendek INDOGB 2Y turun tajam hingga 5 bps ke level 7,02% kemarin. 

"Kami melihat hal ini sebagai pertanda positif yang disebabkan oleh dua faktor. Yang pertama adalah keberhasilan BI menjaga Rupiah tetap stabil di bawah level IDR 16,200 per USD di pasar spot serta forward 1-month NDF kemarin," kata Lionel Priyadi, Fixed Income and Macro Strategist Mega Capital.

Selain itu, realisasi defisit fiskal 2024 yang lebih rendah ketimbang proyeksi Pemerintah, yakni di level 2,29% menjadi angin segar bagi pasar pendapatan tetapi. "Dengan mempertimbangkan rilis FR0106 & FR0107 di lelang hari ini, yield 10Y SUN berpotensi turun ke rentang 7,00-7,05% diikuti pergerakan flattish yield FR0103 di rentang yang sama," kata analis.

Mengutip pengumuman lelang, Kemenkeu akan menawarkan dua seri SPN dan enam seri FR di mana dua di antaranya adalah new issuance atau penerbitan baru.

(rui)

TAG

No more pages

Artikel Terkait