Indeks Taiwan Taipex juga menguat 1,37%. Disusul oleh indeks Kospi dan FTSE Singapura serta Malaysia, masing-masing naik 0,97%, lalu 0,10% dan 0,19%.
Indeks dolar AS tadi malam ditutup melemah 0,64% menyusul keluarnya laporan Washington Post, memakai sumber anonim. Laporan itu menyebut Pemerintah AS di bawah Donald Trump akan mempersempit penerapan tarif impor yang dikhawatirkan itu. Namun, laporan tersebut dibantah oleh Trump.
Presiden terpilih AS Donald Trump menegaskan lagi rencana kebijakan tarif impor tinggi pada negara-negara mitra dagang utama seperti China dan negara lain. Pernyataan Trump membantah laporan Washington Post yang menyebut para staf Trump menimbang untuk mempersempit rencana tarif sehingga hanya berlaku pada beberapa impor barang penting saja.
“Laporan di Washington Post, yang mengutip sumber anonim yang sebenarnya tidak ada, salah menyatakan bahwa kebijakan tarif saya akan dikurangi. Itu keliru,” tulis Trump dalam unggahan di Truth Social, Senin (06/01/2025).
Bantahan Trump itu membuat indeks dolar AS menemukan momentum kenaikan lagi. Pagi ini di Asia, DXY dibuka naik 0,10% dan kini bergerak di kisaran 108,37.
Mengutip data Bloomberg, indeks yang mengukur mata uang pasar negara berkembang sempat naik 0,4% akan tetapi akhirnya memangkas kenaikan tinggal 0,1%. Sementara indeks pengukur saham di emerging market naik 0,5%.
"Inilah kenapa upaya memprediksi kebijakan Trump adalah usaha yang sia-sia karena kita akan mendapatkan banyak volatilitas," kata Win Thin, Global Head of Currency Strategy di Brown Brothers Harriman & Co., dilansir dari Bloomberg News.
Penguatan sebagian besar mata uang di emerging market kawasan Amerika Latin pada Senin, juga dinilai akan lekas memudar dalam waktu dekat.
"Kekuatan mata uang emerging market sepertinya akan segera memudar. Terlalu awal bagi Trump untuk mempersempit rencana kebijakan tarif. Harga komoditas bisa terbantu hari ini tapi reli harga tembaga sepertinya akan berumur singkat tanpa ada perubahan cerita yang fundamental dari China," kata Erick Martinez Magana, Strategist di Barclays Plc.
Menurut Washington Post, tim Trump sedang membahas penerapan tarif pada beberapa barang dari semua negara, tetapi fokusnya akan terbatas pada barang yang dianggap berkaitan dengan keamanan nasional atau ekonomi. Laporan ini mengutip tiga orang yang mengetahui diskusi tersebut, tetapi identitas mereka tidak diungkapkan.
(rui)