Bursa Saham Asia Beragam, Dolar Melemah Usai Laporan Tarif Trump
News
07 January 2025 06:40
Jason Scott - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi setelah Wall Street mencatat penguatan selama dua hari berturut-turut. Tekanan pada mata uang regional mereda usai laporan yang menyebut rencana tarif Presiden AS terpilih Donald Trump akan diperlonggar.
Indeks kekuatan dolar melemah hingga 1% pada Senin (06/01/2025) setelah Washington Post melaporkan bahwa tim Trump tengah mempertimbangkan tarif hanya untuk impor tertentu yang dianggap kritis. Trump membantah laporan tersebut, sehingga dolar mengurangi pelemahannya menjadi 0,6%—kinerja terburuk sejak November.
Saham di Sydney mengalami sedikit kenaikan, sementara kontrak berjangka menunjukkan potensi penguatan untuk saham di Tokyo dan penurunan untuk saham di Hong Kong. Di AS, aksi beli saat harga turun mendorong sektor teknologi dalam S&P 500, meskipun mayoritas saham di indeks tersebut melemah. Nvidia Corp mencatat rekor tertinggi menjelang pidato CEO Jensen Huang.
Pelemahan dolar ini memberikan kelonggaran bagi mata uang Asia, setelah indeksnya mencapai level terendah dalam hampir dua dekade terhadap dolar AS pada Senin. Para pelaku pasar khawatir dampak tarif yang diusulkan Trump dapat mengancam pemangkasan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) dan hubungan AS-China.