Logo Bloomberg Technoz

Nilai dolar AS sempat melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin setelah laporan Washington Post itu. Namun, Indeks Dolar Bloomberg pulih sebagian setelah Trump menyatakan bahwa ia tidak berencana mempersempit cakupan tarif impor. Investor juga meningkatkan spekulasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), dengan asumsi kebijakan ini tidak akan memicu inflasi sebesar program yang lebih luas.

Sektor atau barang mana yang akan ditargetkan belum jelas, tetapi kemungkinan akan berfokus pada sektor yang dianggap penting bagi keamanan ekonomi dan nasional. Diskusi juga menyentuh barang-barang yang ingin Trump bawa kembali ke AS, menurut laporan tersebut.

Fokus Trump kemungkinan mencakup rantai pasokan industri pertahanan—melalui tarif pada baja, besi, aluminium, dan tembaga—serta pasokan medis penting seperti jarum suntik, vial, dan bahan farmasi. Trump juga diperkirakan akan menargetkan material energi, termasuk baterai, mineral tanah jarang, dan panel surya, seperti yang dilaporkan oleh dua sumber dalam laporan tersebut.

Masih belum jelas apakah pendekatan terhadap tarif universal ini juga akan berlaku untuk kebijakan lain yang diusulkan Trump, seperti tarif hingga 60% untuk semua barang dari China, atau 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada jika kedua negara tersebut tidak melakukan lebih banyak upaya untuk menghentikan aliran migran dan fentanyl ke AS.

Dengan waktu sekitar dua minggu menjelang pelantikannya, ancaman terkait rencana tarif Trump telah menciptakan ketegangan dalam sistem perdagangan global serta ketidakpastian mengenai inflasi dan jalur suku bunga di masa depan.

Proyeksi Bloomberg Economics tahun lalu memperkirakan tiga gelombang kenaikan tarif, dimulai pada musim panas 2025, dengan tarif atas China yang akhirnya naik tiga kali lipat pada akhir 2026. Kenaikan tarif yang lebih kecil juga diperkirakan untuk negara-negara lain, yang difokuskan pada barang setengah jadi dan barang modal yang tidak secara langsung memengaruhi harga konsumen.

Akibat ketidakpastian atas rencana Trump, beberapa perusahaan mulai mempercepat pesanan, mencari pemasok baru, dan merundingkan ulang kontrak, yang menyebabkan lonjakan impor serta gangguan pada rantai pasokan.

(bbn)

No more pages