Logo Bloomberg Technoz

Membludaknya permintaan saham IPO RATU membuat investor dengan modal di bawah Rp100 juta hanya mendapat sekitar dua atau tiga lot saham RATU. Sedang investor bermodal lebih dari Rp100 juta hanya akan mendapat saham setara 0,5% dari nilai pesanan.

"Kurang lebih segitu, banyak peminatnya," ujar sumber Bloomberg Technoz yang mengetahui rincian IPO RATU, Selasa (7/1/2024).

Kelebihan Permintaan

Nilai emisi IPO RATU sebesar Rp624,46 miliar. Sesuai dengan SEOJK No. 15/2020, maka IPO RATU masuk penawaran umum golongan III.

Pada golongan tersebut, dengan batasan minimal alokasi awal untuk pooling sebesar Rp50 miliar. Ini setara dengan 8,01% dari jumlah saham yang ditawarkan atau sejumlah 43,47 juta saham.

Dengan jumlah pesanan yang masuk hingga lebih dari Rp15 triliun, maka IPO RATU mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga lebih dari 300 kali.

"IPO RATU sepertinya hanya kalah dari IPO GOTO. Investor ritel mendekati 150.000, dan ini murni investor bursa," jelas sumber tersebut.

Sebagai catatan, GOTO menggelar IPO pada 2022 dengan perolehan dana segar sekitar Rp15,8 triliun. Nilai ini menjadi rekor terbesar dalam sejarah IPO di bursa saham RI.

Saat masa penawaran awal (bookbuilding), pesanan yang masuk atas saham IPO GOTO mencapai US$1,1 miliar atau setara sekitar 15,62 triliun. 

Hingga akhir masa penawaran, termasuk penawaran umum, IPO GOTO mengalami oversubscribed sekitar 15 kali. IPO GOTO kala itu melibatkan 300.000 investor.

Bloomberg Technoz telah meminta konfirmasi RAJA terkait kabar tersebut. Manajemen hanya memastikan akan segera menyampaikan rilis terkait hasil IPO RATU.

(red)

No more pages