Namun pada Mei-Agustus dan September-Desember, lanjut Amalia, diperkirakan terjadi peningkatan produksi beras sebanyak 0,16 juta ton dan 1 juta ton. "Ini tentunya jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta..
Amalia melaporkan luas panen padi nasional pada 2024 diperkirakan 10,05 juta hektar. Turun 0,17 hektar dibandingkan tahun lalu. "Ini sebagai Angka Sementara. Gambaran luas panen padi nasional berdasarkan survei hingga September," ucap Amalia.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan bahwa target produksi beras nasional ditarget mencapai 32 juta ton pada 2025.
Dalam paparannya, Amran menjelaskan bahwa produksi beras pada Januari—Oktober 2024 diproyeksikan sebesar 26,93 juta ton. Sementara itu, konsumsi pada periode tersebut diproyeksikan 25,73 juta ton.
Dengan demikian, selisih produksi beras pada Januari—Oktober 2024 diproyeksikan 1,19 juta ton.
“Kalau kita hitung luas produksi beras kurang lebih 1 juta, artinya kita ada tambahan dibandingkan dengan tahun sebelumnya itu 1 juta ton. Nilainya kurang lebih, kalau nilai harga pasar Rp10.000/kg, maka Rp10 triliun tambahan hanya dari produksi beras yang kita refocusing anggaran,” ujar Amran dalam agenda rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin (26/8/2024).
(ain)