Logo Bloomberg Technoz

Ilmuwan Mau Bikin Gerhana Matahari Buatan, Intip Caranya

Referensi
06 January 2025 15:20

Bulan melintas di depan Matahari saat terjadi gerhana matahari total yang terlihat dari Bloomington, AS, Senin (8/4/2024). (Chet Strange/Bloomberg)
Bulan melintas di depan Matahari saat terjadi gerhana matahari total yang terlihat dari Bloomington, AS, Senin (8/4/2024). (Chet Strange/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Proba-3: Misi Revolusioner untuk Gerhana Matahari Buatan

Para ilmuwan dari Badan Antariksa Eropa (ESA) tengah menjalankan proyek ambisius bernama Proba-3. Misi ini bertujuan menciptakan gerhana Matahari buatan dengan menggunakan dua satelit yang terbang dalam formasi presisi. Proyek ini menjadi terobosan penting karena fenomena gerhana buatan ini akan berlangsung lebih lama dan dapat diprediksi secara akurat.

Proba-3 adalah misi pertama ESA yang memanfaatkan teknik formation flying di orbit. Dua satelit akan mengelilingi Bumi dengan posisi yang sangat presisi, bahkan penyimpangan sekecil milimeter pun dapat dihindari. Teknologi ini memungkinkan kedua satelit bekerja sama untuk menciptakan fenomena gerhana Matahari buatan yang unik.

Teknologi Canggih di Balik Proba-3

Misi ini melibatkan dua satelit dengan peran berbeda. Satelit pertama membawa cakram penutup (occulter disc) berdiameter 1,4 meter yang dirancang untuk menghalangi cahaya Matahari. Sementara itu, satelit kedua yang berada di belakangnya dilengkapi instrumen untuk mengamati korona Matahari—lapisan terluar atmosfer Matahari. Kedua satelit ini membentuk instrumen raksasa sepanjang 150 meter yang disebut koronagraf.

Detail Peluncuran dan Operasi

Peluncuran misi Proba-3 dijadwalkan dari Satish Dhawan Space Centre, India, pada Rabu sore pukul 18.38 WIB. Setelah menempuh perjalanan selama empat bulan, satelit akan memasuki orbit elips, yang memungkinkan mereka bergerak mendekati Bumi sejauh 595 km hingga sejauh 59.545 km.