Logo Bloomberg Technoz

Apa yang dilakukan pemerintah, kata dia, merupakan upaya menepis potensi pemutusan hubungan kerja atau PHK massal bagi para pekerjanya. Apalagi, sejumlah produk tekstil Sritex telah dikenal oleh masyarakat luas dan cukup banyak diekspor.

"Kalau mereka berhenti produksi, maka pasar yang selama ini diisi mereka--kalau diisi oleh industri dalam negeri tidak masalah--tapi kalau diisi oleh produsen negara-negara lain itu masalah. Rugi di kita," ujar Agus.

Ilustrasi sektor padat karya industri tekstil Sritex. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Temui Menaker

Dalam kesempatan ini, Agus juga bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli yang berlangsung pada hari ini. Pertemuan dilakukan secara tertutup.

Dari pertemuan itu, kedua menteri membahas terkait penciptaan lapangan pekerjaan, sektor-sektor yang tahan dan rentan terhadap tekanan global, hingga polemik Sritex.

"Kedua, Kementerian kami bedua bisa memberikan perhatian berkaitan dengan apa yang disebut labor productivity [produktivitas pekerja]," ujar Agus.

Sektor-sektor tersebut nantinya akan dipetakan bersamaan dengan perusahaannya. Jika perusahaan punya potensi untuk tumbuh dan berkembang, itu akan diutamakan guna penyerapan tenaga kerja.

"Itu yang akan menjadi perhatian kita, termasuk per sektor sudah kami bedua petakan. Sektor ini siapa saja, dan sektor mana yang memang menjadi ujung tombak penyerapan tenaga kerja di Indonesia."

"Ada juga sedikit-sedikit [bahas Sritex], perkembangannya masih sama," imbuh dia.

(ain/dba)

No more pages