Jet utama pertama akan dilengkapi sebelum akhir 2025, katanya. Jadwal baru ini lebih cepat dari proyeksi sebelumnya yang memperkirakan bahwa uji coba akan dimulai pada awal tahun ini dengan penerbangan penumpang pertama pada akhir tahun ini.
Kesepakatan United-Starlink, yang pertama kali diumumkan pada bulan September, memberikan pelanggan utama untuk unit SpaceX yang dipimpin oleh Musk.
Maskapai penerbangan telah mendorong selama beberapa tahun terakhir untuk menyediakan Wi-Fi dalam pesawat yang cepat dan dapat diandalkan, bukannya penawaran yang tidak selalu tersedia dan telah lama mengganggu penumpang.
Bandwidth satelit yang diperluas telah membantu menghasilkan pengalaman internet yang lebih dekat dengan apa yang diharapkan konsumen di darat.
Starlink pada akhirnya akan tersedia di semua pesawat maskapai, kata United. Rincian harga untuk anggota program non-loyalitas akan diumumkan menjelang penerbangan komersial pertama, kata maskapai tersebut.
Starlink adalah inisiatif internet luar angkasa SpaceX yang terus berkembang, terdiri dari ribuan satelit di orbit yang relatif rendah di sekitar Bumi (LEO). Bersama-sama, satelit-satelit tersebut bekerja secara bersama-sama untuk memancarkan jangkauan internet broadband ke tanah di bawahnya.
Layanan gate-to-gate (G-to-G Service) United akan memungkinkan akses ke layanan internet, terhubung ke beberapa perangkat sekaligus oleh satu pengguna dan memungkinkan pengunduhan, pengeditan, dan pengiriman dokumen secara real time, kata operator tersebut.
Di Amerika, Hawaiian Holdings Inc dan maskapai penerbangan charter JSX menggunakan Starlink. Di luar AS, Starlink digunakan oleh Qatar Airways QCSC, sementara Air Baltic Corp, Air New Zealand Ltd. dan ZIPAIR Tokyo Inc. telah mengumumkan perjanjian dengan perusahaan tersebut.
Starlink juga sedang dalam pembicaraan dengan pemilik British Airways, IAG SA, untuk melengkapi armadanya, Bloomberg sebelumnya melaporkan. IAG sedang menimbang opsi di antara beberapa penyedia potensial.
(bbn)
