Gejolak politik di Seoul ini berbarengan dengan semakin intensifnya kerja sama militer Korea Utara dengan Rusia. Kim Jong Un dikabarkan telah mengirim pasukan untuk bergabung dalam perang di Ukraina. Blinken dan Choi dalam pertemuan mereka membahas ancaman dari Korut serta kerja sama trilateral antara AS, Korsel, dan Jepang, sebagaimana disebutkan dalam pernyataan Korea Selatan.
AS dan Korsel juga menuduh Kim Jong Un mengirimkan puluhan ribu amunisi artileri ke Rusia untuk membantu Presiden Vladimir Putin dalam upaya perangnya. Sebagai imbalannya, Rusia memberikan bantuan yang memperkuat perekonomian Korut dan membantu Kim mengembangkan program senjatanya. Pyongyang dan Moskow membantah tuduhan ini meskipun terdapat bukti kuat mengenai transfer senjata tersebut.
Kepala intelijen militer Ukraina mengatakan bahwa pasokan amunisi dari Korut ke Rusia telah menimbulkan tantangan besar bagi pertahanan negaranya, di tengah invasi besar-besaran Rusia yang kini memasuki tahun ketiga.
(bbn)