Logo Bloomberg Technoz

Selanjutnya, realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp16.162/US$. Angka ini jauh melemah dibanding asumsi nilai tukar rupiah yang semula dipatok kokoh di level Rp15.000/US$. Sri Mulyani berdalih nilai tukar rupiah mengalami tekanan karena adanya faktor global, termasuk kebijakan bank sentral AS, yakni pergerakan suku bunga acuan Federal Reserve yang membuat indeks dolar menguat serta membuat aliran modal asing keluar dari Indonesia (capital outflow). 

Tak hanya itu, imbal hasil surat berharga negara (SBN) tenor 10 tahun juga melonjak ke level 7%, lebih tinggi dari asumsi makro ekonomi yang dipatok hanya 6,7%. Menurut Bendahara Negara, yield SBN sempat mengalami tekanan di atas 7% pada pertengahan tahun lalu, kemudian akhirnya kembali menyusut, meski masih berada di atas target pemerintah.

Harga jual minyak mentah di Indonesia atau Indonesian Crude Oil Price (ICP) tercatat US$71,6/barel atau lebih rendah dibanding asumsi awal US$82/barel. 

"Harga minyak tadinya sempat melonjak dengan eskalasi geopolitik mendekati US$90/barel, tapi kembali mengalami koreksi sehingga keseluruhan tahun lebih rendah dari asumsi US$82/barel," papar Sri Mulyani.

Terakhir, realisasi produksi migas juga berada di bawah asumsi pemerintah. Realisasi lifting minyak sampai November tercatat 571,7 ribu BPH, lebih rendah dari target 635 ribu BPH. Sementara itu, realisasi lifting gas tercatat 973 ribu BSMPH, lebih rendah dari target 1.033 ribu BSMPH.

(lav)

No more pages