Logo Bloomberg Technoz

“Saya rasa (inflasi) lebih banyak risiko naik ketimbang turun. Jadi saya menempatkan diri dalam posisi tetap restriktif untuk waktu yang lebih lama,” kata Barkin, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Inflasi, lanjut Barkin, belum mencapai target 2% dan masih banyak tugas yang mesti dilakukan. 

Pernyataan Barkin membuat investor kian tidak yakin bahwa The Fed bisa agresif dalam memangkas suku bunga acuan tahun ini. Berdasarkan dot plot terakhir, kemungkinan Federal Funds Rate hanya bisa dipotong 50 basis poin (bps) pada 2025. Lebih rendah ketimbang 2024 yang diturunkan 100 bps.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.

Pekerja memuat emas batangan dore ke dalam tungku di pabrik peleburan ABC Refinery di Sydney, Australia, Jumat (3/5/2024). (Brendon Thorne/Bloomberg)

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana 'ramalan' harga emas untuk hari ini? Berapa saja target yang patut dicermati pelaku pasar?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 51,22.

RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI emas tipis saja di atas 50 sehingga boleh dibilang cenderung netral.

Sedangkan indikator Stochastic RSI ada di 82,39. Sudah di atas 80, yang berarti jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, investor perlu mewaspadai risiko koreksi harga emas. Cermati pivot point di US$ 2.641/troy ons.

Dari pivot point tersebut, target support terdekat adalah US$ 2.629/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 10.  Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.654/troy ons yang menjadi MA-50.

(aji)

No more pages