Stok minyak mentah AS berkurang 1 juta barel pada pekan terakhir 2024, dengan cadangan di pusat penyimpanan utama Cushing, Oklahoma, menyentuh level terendah musiman dalam 17 tahun terakhir. Penurunan pasokan ini mendorong kenaikan premi kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk jangka pendek. Selisih harga atau prompt spread kini berada pada level tertinggi dalam tiga bulan terakhir, mengindikasikan ketatnya pasokan.
Komoditas Lunak
Kakao dan kopi menjadi komoditas dengan performa terbaik sepanjang 2024, mencatat kenaikan harga yang terus-menerus dan diprediksi akan membuat para pecinta cokelat dan kopi khawatir dalam beberapa bulan mendatang. Produsen kopi utama telah mempertimbangkan kenaikan harga sebagai solusi untuk mengimbangi lonjakan biaya biji arabika, jenis yang banyak digunakan oleh jaringan seperti Starbucks Corp. Penggemar cokelat pun telah merasakan dampak kenaikan harga kakao selama beberapa bulan terakhir, dengan harga cokelat batangan menjadi lebih mahal dan ukurannya mengecil. Tren ini diperkirakan berlanjut hingga 2025.
Emas
Investor melepas kepemilikan di exchange-traded funds (ETF) berbasis emas untuk tahun keempat berturut-turut, dengan penurunan sebesar 3,2% pada 2024. Optimisme terkait pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) sempat membantu ETF emas pulih di awal 2024, namun momentum tersebut terhenti setelah hasil pemilu AS pada November. Kemenangan Donald Trump kembali memperkuat dolar, yang mendorong aksi jual ETF emas. Harga emas pun turun dari level tertingginya, karena investor mengalihkan dana mereka ke pasar saham dan Bitcoin.
Hidrogen Hijau
Hidrogen hijau diproyeksikan sebagai bahan bakar utama untuk masa depan bebas karbon, tetapi biayanya diperkirakan tetap jauh lebih mahal dari prediksi sebelumnya selama beberapa dekade mendatang, menurut perkiraan BloombergNEF. Sebelumnya, BNEF memproyeksikan penurunan tajam pada harga hidrogen hijau, yang dihasilkan melalui proses elektrolisis dengan menggunakan energi terbarukan. Namun, dalam proyeksi terbaru, perkiraan biaya pada 2050 meningkat lebih dari tiga kali lipat akibat tingginya biaya mesin elektroliser. Perkiraan ini belum memasukkan subsidi atau insentif pemerintah lainnya, seperti aturan baru dari pemerintahan Biden yang melonggarkan persyaratan pada kredit pajak bernilai miliaran dolar untuk produksi hidrogen.
(bbn)