Reuters, yang dilansir Minggu (5/1/2025), tidak dapat memverifikasi secara independen pernyataan presiden tersebut.
Zelenskiy pekan lalu melaporkan kekalahan besar yang diderita Korea Utara di wilayah Kursk, mengatakan bahwa pasukan mereka tidak dilindungi oleh pasukan Rusia yang bertempur bersama mereka.
Ia mengatakan warga Korea Utara mengambil tindakan ekstrem untuk menghindari ditawan dan dalam beberapa kasus, mereka dieksekusi oleh pasukan mereka sendiri.
Dalam pernyataan terbarunya, Zelenskiy juga mengatakan "pertempuran sengit" telah berkecamuk di sepanjang 1.000 km (620 mil) garis depan, di mana situasi tersulit terjadi di dekat kota Pokrovsk.
Pasukan Rusia, katanya, "terus mengerahkan sejumlah besar personelnya dalam serangan."
Juru bicara militer Ukraina sebelumnya mengatakan Pokrovsk tetap menjadi sektor garis depan yang "paling panas," di mana pasukan Rusia melancarkan serangan-serangan baru di dekat kota itu, berupaya melewati kota itu dari arah selatan dan memutus jalur suplai bagi pasukan Ukraina.
Kota itu, tempat pertambangan yang menjadi pemasok tunggal batu bara kokas bagi industri baja yang dulunya sangat besar di Ukraina, memiliki populasi sekitar 60.000 jiwa. Ukraina memperkirakan sekitar 11.000 orang di antaranya masih tinggal di kota itu.
(ros)