Dalam pernyataannya pada Jumat (3/1/2025), Departemen Keuangan mengatakan Flax Typhoon telah menggunakan infrastruktur yang terhubung dengan Integrity Technology untuk membahayakan jaringan komputer di Amerika Utara, Eropa, Afrika, dan Asia.
"AS akan menggunakan semua alat yang tersedia untuk menghentikan ancaman ini sembari terus bekerja sama untuk memperkuat pertahanan siber sektor publik dan swasta," ujar Pelaksana Tugas Wakil Menteri Keuangan Bidang Intelijen Terorisme dan Keuangan, Bradley Smith, dalam pernyataan tersebut.
Sanksi tersebut dijatuhkan beberapa hari setelah AS mengatakan bahwa para peretas yang disponsori oleh pemerintah China membobol jaringan Departemen Keuangan dalam "insiden keamanan siber yang besar." Komputer para pemimpin senior Departemen Keuangan AS dibobol sebagai bagian dari serangan tersebut.
Pada 27 Desember, Gedung Putih mengatakan sembilan perusahaan telekomunikasi telah dibobol oleh kelompok peretas lain yang disponsori oleh pemerintah China yang dikenal sebagai Salt Typhoon.
(bbn)