Adapun penurunan CADEV dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan kebutuhan likuiditas valuta asing sejalan dengan antisipasi dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional.
Bank Indonesia menilai raihan CADEV tersebut dapat mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi, dan sistem keuangan.
Bergeser ke regional, Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, investor mencerna perhitungan akhir (Final) data au Jibun Bank Services PMI Jepang yang direvisi ke atas menjadi 55,4 pada April dari perhitungan awal (Flash) 55,0.
Hal ini menandakan adanya ekspansi sektor Services (Jasa) Jepang selama delapan bulan beruntun, di mana pesanan baru (New Orders) tumbuh dengan laju tercepat dalam lebih 15 tahun.
“Dengan demikian, perhitungan akhir (Final) data au Jibun Bank Composite PMI Jepang direvisi ke atas menjadi 52,9 pada April dari perhitungan awal (Flash) 52,2. Data ini, selain menyamai pencapaian pada Maret yang merupakan level tertinggi dalam sembilan bulan, juga menandakan ekspansi aktivitas bisnis selama lima bulan beruntun di sektor swasta,” jelasnya.
Adapun sentimen selanjutnya ialah investor tengah wait and see terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang keluar pada Rabu pekan ini, yang akan memberi petunjuk mengenai arah selanjutnya terkait kebijakan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG kembali ditutup terkoreksi ke 6.769 dan disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan.
Posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave (c) dari wave [ii], meskipun berpeluang menguat namun diperkirakan akan cenderung terbatas untuk menguji 6.803 - 6.822.
“Selama IHSG belum mampu menembus 6.971 sebagai resistancenya, maka IHSG rawan terkoreksi kembali ke rentang area 6.673 - 6.705,” jelas Herditya dalam riset harian yang diterbitkannya Selasa (9/5/2023).
Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, APLN, BEST, BIPI, dan LPPF.
Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah. Dengan investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp394 miliar di reguler market.
Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat pada hari ini, dengan resistance 6.790 - 6.824, dan support 6.750 - 6.723. Dengan saham rekomendasinya ialah ASII, BRMS, MDKA, INCO, AKRA, dan ESSA.
(fad)