Bahlil juga menekankan pentingnya fokus pada pencapaian target lifting ke depan. Sebab, realisasi lifting migas sebelumnya sering kali tidak mencapai target APBN.
“Namun, kami yakin ini akan tercapai karena lifting kita kan turun terus antara target APBN dengan realisasi kan hampir tidak pernah tercapai nah kali ini kita fokus betul untuk kita mendorong dan kami mengusahakan insya Allah bisa melebihi dari target APBN,” tambahnya.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan target lifting sebesar 1.610 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD). Angka ini mencakup produksi minyak sebesar 605 ribu barel per hari (BOPD) serta gas bumi sebesar 1.005 ribu BOEPD, sesuai proyeksi dalam APBN.
“Pada 2025, kami menargetkan pengeboran yang lebih masif termasuk kegiatan stimulasi sumur, reaktivasi lapangan idle, serta penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR), Improved Oil Recovery (IOR), dan onstream proyek hulu migas,” kata Djoko dalam keterangan resmi, Rabu (1/1/2025).
Menurut Djoko, pencapaian target ini akan didukung oleh mekanisme reward and punishment bagi para KKKS.
(mfd/spt)