Bahlil Soal Produksi Nikel Dipangkas pada 2025: Buat Jaga Harga
Mis Fransiska Dewi
03 January 2025 21:00
Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan sinyal pemerintah akan memangkas produksi nikel pada tahun ini.
Saat ini, menurut dia, kementeriannya tengah mengevaluasi rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) untuk komoditas nikel. Kajian ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara produksi, kebutuhan industri, dan stabilitas harga di pasar.
“Jadi kita, saya bersama Dirjen Minerba dan tim dari kementerian lagi mengkaji berapa total kebutuhan nikel. Dari situ, kita bisa lihat RKAB-nya berapa, karena kita harus menjaga keseimbangan. Jangan sampai RKAB-nya diberikan lebih banyak, tetapi penyerapan di industri tidak sesuai,” kata Bahlil dalam Konferensi Pers di kantornya, Jumat (3/1/2025).
Dia mengatakan, pemberian RKAB yang terlalu besar tanpa mempertimbangkan daya serap industri justru berpotensi menurunkan harga nikel di pasar. Sehingga penurunan harga tersebut dapat merugikan pelaku usaha termasuk penambang nikel.
“Bukan berarti semakin banyak RKAB itu semakin baik. Kalau semakin banyak kemudian harganya jatuh, ya kasihan teman-teman yang melakukan usaha penambangan nikel. Yang paling bagus itu RKAB-nya cukup, tapi harganya stabil dan bagus,” ungkap Bahlil.