Pemerintah akan secara signifikan meningkatkan penerbitan obligasi khusus jangka panjang untuk mendanai program ini, yang juga mendorong perusahaan untuk memperbarui peralatan mereka, menurut Yuan Da, wakil sekretaris jenderal Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional.
Pada akhir 2024, beberapa provinsi telah meluncurkan program tukar tambah untuk perangkat pribadi dan ponsel, tetapi inisiatif nasional diperkirakan akan lebih efektif.
Pemerintah pusat pada Juli lalu telah mengalokasikan dana sebesar 300 miliar yuan (sekitar Rp664 triliun) dari hasil penerbitan obligasi khusus untuk mendukung subsidi ini. Bersama dengan upaya pemerintah daerah, insentif tersebut memicu lonjakan penjualan mobil dan peralatan rumah tangga sejak September.
Subsidi untuk pembaruan peralatan bisnis juga akan diperluas, mencakup sektor seperti fasilitas pertanian, kata Yuan. Rencana spesifik terkait perluasan program ini akan segera diumumkan.
China sebelumnya telah memberikan subsidi untuk pembelian ponsel sebagai bagian dari program stimulus konsumsi yang dimulai pada akhir 2007 untuk mengatasi dampak krisis keuangan global. Program tersebut menyasar penduduk pedesaan dan juga mencakup peralatan rumah tangga, komputer, dan mobil, sebelum berakhir pada 2013.
(bbn)