Logo Bloomberg Technoz

Sebelumnya, Tony mensinyalir bahwa perusahaan meminta perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga hingga Juni 2025, setelah masa berlakunya habis pada Desember 2024.

Tony tidak menampik tambahan kuota dan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga sangat dibutuhkan oleh Freeport lantaran smelter katoda tembaga perseroan di Manyar, Gresik, Jawa Timur masih belum dapat beroperasi normal usai terbakar pada 14 Oktober tahun lalu.

“Karena smelter-nya terjadi kecelakaan, kebakaran, sehingga harus berhenti dahulu dan kami harus perbaiki dahulu itu. Maka, dibutuhkan fleksibilitas untuk bisa ekspor [konsentrat tembaga] pada 2025 sampai smelter-nya beroperasi kembali,” ujarnya ditemui di sela agenda Indonesia Mining Summit 2024, Desember.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno sebelumnya mengaku saat itu belum mendapatkan update informasi apapun terkait dengan ekstensi izin ekspor konsentrat tembaga, yang masa berlakunya habis pada 31 Desember 2024.

Tri menegaskan hingga kini belum ada aturan terbaru soal izin ekspor konsentrat. Dengan demikian, izin ekspor konsentrat tembaga dan lumpur anoda Freeport sejauh ini masih menggunakan skema eksisting alias hanya berlaku hingga Desember 2024.

Dia juga menyebut, pemerintah belum membahas perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga hingga 2025, meski kabarnya smelter katoda tembaga Freeport di Manyar, Gresik baru bisa beroperasi normal sekitar Agustus tahun depan.

“Belum [bahas 2025],” ucap Tri.

-- Dengan asistensi Dovana Hasiana

(mfd/wdh)

No more pages