Selain itu, yang tak kalah penting, implementasi pembayaran QRIS memungkinkan transaksi berlangsung tanpa adanya tatap muka antara pembeli dan penjual.
"Tak cuma hanya pembayaran tapi juga akses ke marketplace, mempertemukan penjual dan pembeli tanpa harus bertemu secara fisik," ujar Jerry.
Jerry menambahkan pasar-pasar tradisional yang mengimplementasikan QRIS akan tersebar di seluruh Indonesia, alih-alih hanya kota besar. Tentu saja, agar rencana tersebut bisa berjalan dengan baik diperlukan kerjasama dengan pemerintah daerah yang dalam hal ini adalah Dinas Perdagangan dan Perindustrian setempat.
"Nah, kami tentu koordinasi dengan pemerintah daerah, provinsi, kabupaten/kota. Karena apapun domainnya, dibawa mereka. Kami memberikan himbauan kami membuka jalan, kami membuka akses, tapi inplementasinya harus melalui pemerintah daerah," paparnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa program digitalisasi pasar tradisional, khususnya digitalisasi pembayaran, merupakan arahan Presiden Joko Widodo. Tujuannya agar para pedagang Pasar Rakyat dapat bersaing dengan para pedagang yang menjajakan barangnya secara daring.
“Diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing pedagang Pasar Rakyat," katanya saat menghadiri acara Peluncuran Digitalisasi Pasar Purbalingga di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2023).
Pada kesempatan yang sama, Zulhas, demikian sapaan akrabnya, menyebut pihaknya telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu proses digitalisasi pasar tradisional. Salah satu yang sudah dilakukan yaitu kolaborasi dengan platform lokapasar Tokopedia.
Saat ini, menurut Zulhas program tersebut telah berjalan di 10 pasar tradisional di seluruh Indonesia. Kemudian, Kemendag juga telah berkolaborasi dengan GrabMart dan menggandeng 5.000 pedagang pasar masuk dalam ekosistem GrabMart.
(rez/wep)
