Rupiah Lanjutkan Kemerosotan, Ini Penjelasan Bank Indonesia
Redaksi
03 January 2025 10:32
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah bergerak dengan volatilitas cukup tajam sejak pembukaan pasar Jumat pagi. Setelah dibuka melemah dengan cepat, rupiah sempat mengurangi penurunan ke level Rp16.203/US$. Namun, jelang makan siang, rupiah kembali tertekan di kisaran Rp16.223/US$.
Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Edi Susianto menyatakan, pelemahan rupiah saat ini terbilang lebih kecil dibandingkan pelemahan mata uang Asia lain seperti ringgit, baht dan peso.
Tekanan yang dihadapi oleh rupiah bersama-sama dengan mata uang Asia lain sejak pagi tadi tak lain karena penguatan indeks dolar AS. "Penguatan indeks dolar [DXY] sepertinya lebih didorong oleh pelemahan euro dan pelemahan euro sepertinya dampaknya ke mata uang Asia relatif kecil," kata Edi pada Bloomberg Technoz, Jumat siang.
Mengacu data realtime Bloomberg, pada 10:26 WIB, rupiah kembali tertekan di Rp16.222/US$ setelah sempat sedikit menguat ke Rp16.203/US$. Pada pembukaan pasar tadi, rupiah dengan cepat menjebol support terdekat di Rp16.235/US$ mengisyaratkan sinyal menuju pelemahan lanjutan di Rp16.250/US$.
Di Asia, pelemahan rupiah memang lebih kecil dibanding mata uang Asia lain. Peso menjadi yang terburuk sampai siang ini dengan penurunan nilai 0,49%, baht 0,32%, ringgit 0,25%, baru rupiah menyusul dengan pelemahan 0,17%.