Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Intelligence: Rupiah Undervalued 10% Terhadap Dolar AS

Ruisa Khoiriyah
03 January 2025 10:50

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah baru saja melewati tahun 2024 yang buruk. Mata uang Indonesia ini kehilangan 4,38% nilainya sepanjang tahun lalu dan sempat menyentuh level terlemah pada Juni 2024 kala menjebol Rp16.450/US$.

Pelemahan rupiah terutama karena ketidakpastian pasar global yang dibayangi oleh lonjakan keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) serta makin tingginya tingkat imbal hasil surat utang AS, Treasury, yang menyedot likuiditas global kembali pulang ke Negeri Paman Sam.

Kurs dolar AS di kisaran Rp16.000-an saat ini seolah menjadi level normal baru yang harus dihadapi. Padahal, bila menilik permodelan tertentu, nilai rupiah saat ini sebenarnya berada jauh di bawah nilai wajar (undervalued). 

Hasil kajian terbaru yang dilakukan oleh Bloomberg Intelligence menunjukkan, nilai rupiah terakhir ketika kajian digelar pada 27 Desember di Rp16.235/US$, mencerminkan undervalued hingga 9,6%.

Menurut permodelan Behavorial Equilibrium Exchange Rate (BEER), nilai wajar pairing valuta USD/IDR adalah di kisaran Rp14.685/US$.