Logo Bloomberg Technoz

2025, Industri Migas Bersiap Mengulang Tahun yang Berat

Mis Fransiska Dewi
03 January 2025 10:10

Kilang milik S-Oil Corp./Bloomberg-SeongJoon Cho
Kilang milik S-Oil Corp./Bloomberg-SeongJoon Cho

Bloomberg Technoz,  Jakarta – Periode 2025 bakal menjadi tahun yang cukup menantang bagi industri minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS) hingga pemain penting seperti Eropa bersiap menggeser arah kebijakannya, yang akan berdampak bagi sektor energi Tanah Air. 

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal berpandangan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS akan mengguncang pasar energi global.

Trump akan meningkatkan produksi minyak domestik AS seperti slogan kampanyenya, “We Will Drill, Baby, Drill!” Slogam itu menjadi simbol kebijakan energinya yang agresif. 

Trump, kata Moshe, malah telah mengancam Eropa untuk lebih banyak membeli migas dari AS. Jika tidak, Eropa akan kena biaya tarif bagi AS.

“Menurut saya sih [industri migas] akan makin berat deh ke depannya. Kita lihat, ini nih terus terang di dunia ini chaos. Masalah energi ini chaos banget. Eropa ini lagi luar biasa [kondisinya pascaperang]. Di satu sisi, Amerika pun juga enggak terlepas dari chaotic-nya sektor energi,” kata Moshe saat dihubungi, Jumat (3/1/2025). 

Penyimpanan cadangan stok Chevron di Richmond, California (Bloomberg/David Paul Morris)