Bloomberg Technoz, Jakarta – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada 2025 masih akan melanjutkan tren penguatan anual dari tahun sebelumnya, sehingga harga biodiesel berisiko ikut melonjak.
Ketua Umum Gapki Eddy Martono memperkirakan harga CPO pada 2025 bergerak di rentang MYR4.500—MYR5.000 per ton.
“Perkiraan harga [CPO pada 2025] memang segitu karena suplai memang masih belum membaik, karena produksi stagnan dan ini akibat dari peremajaan sawit rakyat yang terlambat,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (3/1/2025).
Harga CPO yang diyakini masih bertaji pada 2025 disebutnya dapat ikut mengerek ongkos produksi biosolar di dalam negeri, padahal pemerintah menaikkan target bauran 40% bahan bakar nabati (BBN) berbasis sawit dalam biodiesel untuk program B40 pada tahun ini.
“Kalau bahan baku naik, sudah pasti harga biodiesel naik. Akan tetapi, biaya naiknya juga tergantung pada biaya bahan baku proses. Misalnya, kalau harga metanol [ikut] naik, maka akan memengaruhi biaya [produksi B40],” terangnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga indeks pasar (HIP) BBN jenis biodiesel per Desember 2024 di level Rp14.389/liter ditambah ongkos angkut. Nilai tersebut naik Rp1.005/liter dari bulan sebelumnya di angka Rp13.384/liter.
Secara terperinci, perhitungan HIP biodiesel didapatkan dari formula HIP = (Harga CPO KPB Rata-rata + US$85/ton) x 870 kg/m3 + Ongkos Angkut. Dengan harga CPO KPB rata-rata periode 25 Oktober—24 November 2024 sebesar Rp15.199/kg.
Adapun, US$85/ton adalah nilai konversi bahan baku menjadi biodiesel, dan angka 870 kg/m3 merupakan faktor satuan dari kg ke liter. Sementara itu, nilai kurs menggunakan rata-rata kurs tengah Bank Indonesia dengan periode kurs 25 Oktober—24 November 2024 sebesar Rp15.768/US$.
Harga CPO sepanjang 2024 melonjak tajam dan ditutup di MYR4.444/ton pada hari perdagangan terakhir tahun lalu, Selasa (31/12/2024), di Bursa Malaysia, untuk kontrak pengiriman Maret.
Sepanjang 2024, harga CPO meroket 19,43% secara anual, setelah sebelumnya anjlok selama dua tahun beruntun.
Berbagai lembaga internasional pun memperkirakan CPO masih akan bertaji pada 2025, ditopang oleh tingginya permintan untuk produksi bahan bakar nabati serta kemungkinan penurunan ekspor dari Indonesia yang tengah fokus pada program biodiesel di dalam negeri.
Malaysia Rating Corporation Berhad (MARC Ratings) memperkirakan rata-rata harga CPO pada 2025 ada di MYR4.600/ton, sedangkan CIMB Research memproyeksikan harga tahun ini MYR4.200/ton atau naik dari perkiraan sebelumnya yaitu MYR3.900/ton.
Sementara itu, UOB Kay Hian (UOBKH) Research melihat harga CPO bergerak di kisaran MYR4.500—MYR5.000 per ton pada bulan-bulan terakhir 2024. Harga diperkirakan bergerak di rentang serupa hingga kuartal I-2025.
Hong Leong Investment Bank (HLIB) Research mempertahankan proyeksi harga CPO di MYR4.000/ton pada 2025, sedangkan Finimize mengestimasikan hingga pertengahan 2025, harga CPO bisa berada di atas MYR5.000/ton.
(wdh)