Pertama, Jakarta, lanjut Tauhiyat masuk ke dalam 10 kota besar paling macet di dunia versi lembaga Tom Tom Traffic Index. Kota ini juga menyumbang volume kendaraan yang tinggi hingga menyumbang 80% polusi udara.
Kontribusi emisi gas buang dari sektor transportasi juga mencapai 25.000 ton per tahun. Dengan kemacetan Jakarta telah merugikan dengan perkiraan nilai Rp100 triliun dalam setahun.
Dalam perancangan fase 2A akan dibangun sekaligus kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development). Selain infrastruktur stasiun MRT Jakarta, akan hadir juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik.
Sampai dengan 25 April, pembangunan MRT Jakarta fase 2A CP 201 telah mencapai 56,2%. CP 201 merupakan pekerjaan stasiun Thamrin dan Monas. Pada 25 April 2023 juga, mesin bor terowongan 1 (TBM-1) telah berhasil mencapai Stasiun Bundaran HI dan menembus dinding (breakthrough) pada 20 Maret 2023 lalu.
“Selanjutnya, TBM 1 akan dibongkar lalu dipindahkan ke sisi utara Stasiun Monas untuk melakukan pengeboran southbound menuju Stasiun Harmoni. Sedangkan mesin bor terowongan 2 (TBM-2) telah memulai pekerjaan pembangunan terowongan northbound menuju Stasiun Harmoni dan telah berhasil membangun sepanjang sekitar 456 meter (304 ring),” tulis manajemen MRT Jakarta.
Sementara untuk fase 2B MRT Jakarta, berdasarkan rencana akan dilanjutkan hingga Depo Ancol Barat dengan titik awal di Kota. Sampai saat ini studi kelayakan masih berlangsung.
Total nilai pembangunan fase 2 MRT Jakarta menghabiskan biaya Rp25,3 triliun. Angka ini merupakan hasil koreksi dari perhitungan pada 2018 yaitu sekitar Rp22,6 triliun. Dana berasal dari pinjaman kerja sama pemerintah Indonesia dengan Jepang.
Lebih lanjut PSN lewat pembangunan sarana prasarana MRT Jakarta sejatinya telah masuk dalam perencanaan hingga fase 4. Saat ini progress administrasi tengah diselesaikan, khusus pada fase 4 masih dalam evaluasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam pembangunan PSN MRT di DKI Jakarta. Masalah pendanaan, masalah jaringan, tanah itu menguras energi tapi kita bisa selesaikan," tutup Tauhiyat.
Pembangunan rel dan jaringan infrastruktur MRT Jakarta fase 3 diketahui akan membelah wilayah DKI Jakarta dari sisi Timur ke Barat, yaitu Cikarang melalui Jakarta hingga Balaraja. Sedangkan fase 4 akan memulai dari Fatmawati dan berakhir hingga Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kedua fase MRT Jakarta akan dibangun serempak pada 2024.
(wep)
