Indeks Dolar AS Pecah Rekor, Siap-Siap Rupiah Makin 'Rungkad'
Tim Riset Bloomberg Technoz
03 January 2025 07:32
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan akan kembali menghadapi hari yang buruk dalam perdagangan pasar spot terakhir pekan ini.
Keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) semakin tak terbendung di mana tadi malam indeks DXY ditutup di level 109,39. Itu menjadi level tertinggi indeks dolar AS sejak 9 November 2022 silam. Indeks itu mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia yaitu euro, yen, Swiss franc, poundsterling dan krona Swedia serta dolar Kanada.
Penguatan indeks dolar AS menyusul rilis data klaim pengangguran di negeri itu yang angkanya lebih kecil ketimbang perkiraan pasar. Sementara dari Asia, indeks PMI Caixin China memperlihatkan deflasi yang kian intens dan membutuhkan sokongan kebijakan lebih kuat.
Indeks dolar AS yang kian digdaya akan menggerus pamor mata uang yang menjadi lawannya, termasuk mata uang emerging market seperti rupiah. Di sisi lain, yield atau imbal hasil Treasury, surat utang AS, masih bertahan di level tinggi meski relatif turun tadi malam. Yakni, 4,23% untuk tenor pendek 2Y serta 4,55% untuk tenor acuan 10Y.
Kondisi pasar global itu kurang menguntungkan bagi rupiah yang kemarin sudah menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia. Rupiah spot dalam perdagangan Kamis sempat merosot 1% sebelum intervensi Bank Indonesia akhirnya membawa pelemahan berkurang hingga diparkir di Rp16.195/US$.