“B40 ini kita baru regulasinya, penetapannya yang baru kita sudah tetapkan dan nanti dalam pelaksanaanya masih ada transisi,” kata Yuliot, kemarin.
Regulasi tersebut, kata Yuliot, nantinya berbentuk Keputusan Menteri (Kepmen) yang akan diselesaikan pekan ini. Kepmen tersebut juga masih harus dikonsultasikan kepada pihak terkait, usai pengecekan di lapangan.
“Ya kan kita harus konsultasi dahulu. Itu yang kita cek di lapangan kemarin. Mudah-mudahan dalam minggu ini kelar," ujar Yuliot
Padahal B40 akan meningkatkan konsumsi CPO dalam negeri mencapai 2 juta ton. Belum lagi konsumsi CPO domestik yang meningkat tentu akan menurunkan porsi ekspor, sementara Indonesia adalah negara eksportir CPO terbesar dunia.
Penundaan program B40 di Indonesia membuat pasar melihat masih ada peluang CPO masuk ke pasar ekspor. Konsumsi CPO di Tanah Air pun masih belum melonjak. Akibatnya, harga pun jatuh.
Analisis Teknikal
Lalu bagaimana perkiraan harga CPO untuk hari ini? Apakah akan bangkit atau kembali terjepit?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO tersangkut di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 37,29. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang berada di posisi bearish.
Namun indikator Stochastic RSI ada di 11,62. Sudah di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).
Dengan demikian, harga CPO sebenarnya berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah MYR 4.396/ton. Jika tertembus, maka ada peluang harga melesat menuju MYR 4.490/ton.
Adapun target support ada di MYR 4.137/ton. Penembusan di titik ini berisiko membawa harga CPO melorot ke arah MYR 4.096/ton.
(aji)