Logo Bloomberg Technoz

Para pejabat dalam konferensi pers di Las Vegas menambahkan bahwa pihak berwenang masih terus mencari kemungkinan adanya keterkaitan.

Joe Biden di Gedung Putih pada hari Kamis mengatakan bahwa dia telah mengarahkan pihak berwenang untuk mempercepat penyelidikan mereka terhadap kedua serangan tersebut.

“Penegak hukum federal dan komunitas intelijen secara aktif menyelidiki setiap kontak dan hubungan luar negeri atau dalam negeri yang mungkin relevan dengan serangan tersebut,” kata Biden.

Ia menambahkan bahwa ‘hingga saat ini mereka belum menemukan bukti’ adanya hubungan antara para tersangka dalam kedua serangan tersebut.

Serangan di New Orleans, dengan sebuah truk menabrak sebuah jalan di French Quarter yang ramai saat perayaan Tahun Baru, menewaskan 15 orang dan melukai lebih dari 30 lainnya.

Tersangka yang diidentifikasi sebagai Shamsud-Din Jabbar tewas di tempat kejadian setelah konfrontasi dengan penegak hukum. Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka menemukan dua alat peledak rakitan di dalam kulkas di dekat lokasi kejadian dan sebuah bendera ISIS di dalam kendaraan Jabbar.

Para penyelidik meyakini bahwa Jabbar mengambil truk Ford yang disewa di Houston pada 30 Desember sebelum berkendara ke New Orleans satu hari setelahnya.

Masih menurut penyidik bahwa ia mengunggah beberapa video ke platform online yang menyatakan dukungannya kepada ISIS dan mengklaim bahwa ia telah bergabung dengan kelompok tersebut pada awal musim panas.

FBI menemukan tiga ponsel dan dua laptop yang digunakan oleh Jabbar, yang digunakan oleh para penyelidik untuk kepentingan intelijen, kata Raia. Sebagai motif potensial, Jabbar, seorang warga negara AS berusia 42 tahun dari Texas yang pernah bertugas di militer, mengunggah sebuah video di media sosial yang mengatakan bahwa ada “perang antara orang-orang yang beriman dan yang tidak beriman.”

Namun, para penyelidik belum menemukan bukti apa pun saat ini yang menunjukkan bahwa ISIS mengarahkan serangan tersebut, menurut seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya.

Gubernur Louisiana Jeff Landry mengutuk serangan tersebut sebagai “tindakan kekerasan yang mengerikan” dan mengatakan bahwa lebih dari 1.000 petugas penegak hukum sedang menganalisa sejumlah besar data dan rekaman pengawasan.

Meskipun penyelidikan masih berlangsung, pada hari Kamis para pejabat AS telah menetapkan bahwa Jabbar bertindak sendiri. Raia, pejabat FBI, mengatakan kepada para wartawan bahwa para pejabat yakin bahwa Jabbar tidak memiliki kaki tangan. “Kami tidak yakin masyarakat berada dalam bahaya di sekitar lokasi-lokasi tersebut,” katanya.

Cybertruck Tesla meledak di Hotel Trump Las Vegas. (Bloomberg)

Di Las Vegas, sebuah Tesla Cybertruck meledak di luar hotel Trump Las Vegas beberapa jam kemudian, menewaskan pengemudinya dan melukai tujuh orang lainnya.

Pengemudinya, Matthew Alan Livelsberger, 37 tahun, sedang dalam masa cuti dari Angkatan Darat AS dari posnya di Jerman.

Livelsberger menyewa Cybertruck di Denver pada 28 Desember dan mengendarainya ke Las Vegas, di mana kendaraan itu meledak 17 detik setelah ia tiba di valet hotel, menurut polisi.

Polisi berjaga pasca ledakan Cybertruck di depan Hotel Trump. (Bloomberg)

Pada konferensi pers hari Kamis, Sheriff Las Vegas Kevin McMahill mengatakan bahwa pengemudi tersebut mengalami luka tembak yang disebabkan oleh dirinya sendiri sebelum ledakan terjadi, dengan pistol ditemukan di kakinya. 

Tubuh korban terbakar hingga tidak dapat dikenali lagi, dan pihak berwenang sedang menunggu rekam medis atau DNA untuk memastikan identitasnya. Namun, tato dan dokumen pribadi, termasuk kartu tanda pengenal militernya, membantu pihak berwenang mengidentifikasinya sebagai Livelsberger, kata McMahill.

Dua senjata api semi-otomatis yang dibeli secara legal pada 30 Desember juga ditemukan di lokasi kejadian.

Meskipun McMahill mencatat adanya kesamaan yang “sangat aneh” antara tersangka di New Orleans dan Las Vegas, para pejabat mengatakan bahwa saat ini tidak ada informasi yang mengaitkan tersangka dengan kelompok teroris internasional.

(bbn)

No more pages