"Obat tradisional di Indonesia mencapai 17.200. Sayangnya, obat herbal yang berstandar baru 97 buah," katanya lagi.
Kemenhan dan BPOM juga menjajaki peluang kerja sama untuk produksi dan pengelolaan obat nasional dengan membentuk perusahaan farmasi. Selama ini, Kemenhan memiliki unit farmasi, baik yang dikelola oleh TNI maupun kepolisian.
"Kemenhan wacanakan akan menyatukan unit itu untuk pengembangan kefarmasian melalui Universitas Pertahanan," imbuh Sjafrie terkait bahasan penjajakan tersebut.
Selain itu, Kemenhan juga mendukung upaya BPOM menjadi lembaga dunia global yang terdaftar dalam WHO Listed Authority (WLA).
Dalam pertemuan tersebut, Sjafrie Sjamsoeddin nyatakan akan mendukung dan siap mem-back up program BPOM, terutama dalam mendorong kemandirian obat dan pangan di dalam negeri.
Audiensi ini menjadi awal dari langkah strategis antara BPOM dan Kemhan dalam menciptakan sinergi yang lebih kuat demi kepentingan bangsa dan negara.
(dec/spt)