Logo Bloomberg Technoz

Kecelakaan itu terjadi beberapa menit setelah menara kontrol bandara memperingatkan pilot akan adanya risiko tabrakan dengan burung.

Penyelidikan polisi ditujukan untuk mengungkap penyebab bencana penerbangan paling mematikan di Korsel dan menetapkan siapa yang bertanggung jawab, kata juru bicara tersebut. Pencarian barang bukti dilaporkan sebelumnya oleh Yonhap News.

Para ahli mempertanyakan desain bandara, terutama tanggul beton di ujung landasan pacu. Struktur ini dibangun untuk menopang antena pemandu arah bandara, yang digunakan untuk memandu pesawat saat mendarat. Pejabat transportasi mengatakan peralatan tersebut dibangun sesuai dengan aturan setempat.

Terpisah dari penyelidikan polisi, Kementerian Transportasi Korsel memimpin penyelidikan penerbangan sipil atas kecelakaan tersebut, berkolaborasi dengan pejabat dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan Boeing Co. Upaya ini difokuskan pada analisis perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan, dua bukti utama yang diambil dari reruntuhan pesawat.

Para penyelidik telah mengekstraksi data sepenuhnya dari perekam suara, kata Joo Jong-wan, pejabat senior di Kementerian Transportasi, dalam konferensi pers, Kamis. Perangkat tersebut berisi rekaman komunikasi pilot dan suara mesin selama dua jam terakhir, kata pihak berwenang.

Perekam data penerbangan, yang memantau parameter seperti ketinggian, kecepatan udara, dan arah, akan dikirim ke AS untuk diperbaiki karena rusak saat kecelakaan.

Joo mengatakan bahwa penyelidik Korsel sejauh ini belum dapat menemukan mesin di antara reruntuhan pesawat, yang kemungkinan menjadi bukti penting lainnya.

Salah satu pertanyaan yang sedang diselidiki oleh Kementerian Transportasi adalah mengapa roda pendaratan pesawat tampaknya tidak digunakan sebelum menara pengawas mengeluarkan peringatan akan adanya tabrakan burung. Mereka juga memeriksa catatan perawatan dari semua 101 Boeing 737-800 yang beroperasi di negara tersebut.

(bbn)

No more pages