Angka tersebut mencakup distribusi ke seluruh Indonesia, sehingga kesiapan dari sisi bahan baku dan rantai pasok menjadi prioritas utama.
Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) menyatakan siap memproduksi 900.000 barel biodiesel per bulan untuk menopang implementasi B40 tahun ini.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan perseroan telah menyiapkan dua kilang yakni Refinery Unit III Plaju di Palembang dan Refinery Unit VII Kasim di Papua yang mampu memproduksi biosolar hingga 900.000 barel per bulan.
Namun, Fadjar menyebut hingga saat ini Pertamina masih menunggu regulasi hingga penugasan resmi dari pemerintah terkait dengan kuota produksi B40.
“Dua kilang tersebut saat ini memproduksi B35, kalau regulasinya sudah ada jadi B40. Saat ini mencapai 900.000 barel per bulan untuk biosolar,” kata Fadjar saat dihubungi, Kamis (2/1/2025).
(mfd/wdh)