Saat ini suku bunga acuan Negeri Paman Sam ada di kisaran 5-5,25%. Mengutip CME FedWatch, pasar memperkirakan itu adalah puncak suku bunga, tidak akan naik lagi.
Bahkan pasar menilai ada peluang The Federal Reserve/The Fed bisa menurunkan suku bunga acuan dalam rapat September mendatang. Kemungkinan penurunan 25 basis poin (bps) adalah 50,2%.
"Fed Funds Rate sesuai prediksi kami, 5,25%. Naga-naganya itu terakhir kenaikannya," kata Perry.
Dengan adanya kepastian dari sisi suku bunga di AS, tambah Perry, investor akan lebih tenang. Arus modal pun mengalir ke Indonesia sehingga mendukung nilai tukar rupiah.
"Sekarang sudah ada kepastian Fed Funds Rate, rupiah menguat mengarah pada nilai fundamentalnya. Inflasi rendah, pertumbuhan tinggi, imbal hasil menarik, inflow masuk," tuturnya.
Oleh karena itu, Perry meyakini bahwa BI 7 Day Reverse Repo Rate sudah layak (appropriate). "Kita akan evaluasi dari bulan ke bulan, tetapi BI 7 Day Reverse Repo Rate 5,75% tetap memadai untuk suku bunga ke depannya," sebutnya.
(aji)