Gaya bodi G6 juga menampilkan ciri khas keluarga Xpeng, termasuk permukaan "vanishing," bahu yang lebar, ekor elektrik adaptif dengan pengurangan hambatan, dan sunroof panoramik dengan luas lebih dari 2 meter persegi. Xpeng G6 meraih bintang 5 dari Euro NCAP.
Xpeng X9
Merupakan jagoan MPV premium 7-seater dari perusahaan yang menawarkan fitur inovatif seperti sistem kemudi roda belakang aktif pertama di dunia, layar hiburan 21,4 inch, dan kulkas pintar.
Xpeng X9 memiliki platform SiC (silikon karbida) tegangan tinggi 800 V dan sel baterai 3C, yang menghasilkan jangkauan maksimum hingga 702 km dengan kecepatan daya pengisian maksimum hanya 10 menit untuk jarak tempuh 300 km.
Adapun teknologi Xpeng mencakup sistem Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang dikembangkan secara mandiri, memungkinkan fitur semi-otonom untuk meningkatkan keselamatan berkendara. Perusahaan juga mengintegrasikan powertrain canggih dan arsitektur elektronik yang dirancang untuk efisiensi maksimal.
Untuk mendukung peluncuran ini, Erajaya Active Lifestyle (ERAL) telah ditunjuk sebagai agen tunggal pemegang merek XPENG di Indonesia.
Mobil listrik China laris
XPeng jadi salah satu produsen mobil listrik China yang mendapatkan momentum penjualan yang moncer. Pembuat EV terbesar China, BYD, bahkan mampu menjual 4,25 juta tahun 2024.
BYD, bersama produsen EV lain, mendapat dorongan penjualan imbas subsidi dan menawarkan insentif tambahan kepada pembeli oleh pemerintah China, kebijakan yang berdampak positif untuk jenis kendaraan plug in hybrid (phev) atau full listrik.
Kenaikan penjualan tidak dialami banyak pemain tradisional asal Barat, termasuk Volkswagen AG, baik di pasar otomotif terbesar di China, atau dunia. Banyak dari mereka tertinggal dalam transisi EV. Relatif yang mampu bersaing hanyalah Tesla Inc milik Elon Musk
Tesla akan mengumumkan angka penjualan kuartal keempatnya pada akhir minggu ini. Perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk perlu mengirimkan setidaknya 515.000 EV dalam tiga bulan terakhir di tahun 2024.
Ekspansi pasar ke negera di luar China
Banyak perusahaan mobil listrik China, termasuk Xpeng, berekspansi ke luar China akibat pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat. Data juga mencatat merek-merek EV China sudah berkontribusi sekitar setengah dari semua mobil listrik yang terjual secara global, menurut analis HSBC, dan mereka menguasai lebih dari setengah pasar mobil domestik.
Beberapa pilihan terbaik adalah pasar Asia serta Eropa. Kebijakan Uni Eropa secara bertahap menghapus mobil dengan teknologi mesin pembakaran internal (ICE), makin menggairahkan ekspansi produsen EV China.
Meski dengan menjual di Eropa mereka akan mematok harga yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan kebutuhkan investasi awal dalam jumlah besar, namun pada akhirnya dapat menghasilkan keuntungan yang besar.
Perang harga EV, Eropa ketar-ketir
Eropa berupaya mengejar ketertinggalan dalam transisi teknologi elektrifikasi pada industri otomotif. Namun pada saat yang bersamaan Komisi Eropa memulai penyelidikan terhadap subsidi yang diberikan oleh pemerintah China kepada industri mobil listriknya.
Sebelumnya telah muncul tuduhan bahwa kemenangan EV China buah dari dukungan Beijing hingga menyebabkan regulator di berbagai kawasan ketar-ketir.
Upaya penyelidikan diharapkan mampu membantu produsen dalam negeri Eropa untuk mempertahankan wilayah mereka, namun bisa memicu juga Beijing “membalas”, sehingga merugikan bisnis mereka di China.
Analis UBS AG telah memperingatkan bahwa produsen mobil barat akan kehilangan seperlima pangsa pasar mereka karena munculnya mobil listrik China yang lebih terjangkau.
Subsidi dianggap mendistorsi pasar, dengan salah satu varian sedan BYD, Seal, dijual mulai dari €45.000 di Jerman, bersaing dengan Model 3 dari Tesla Inc. Bahkan data bulan Juli 2024, Atto 3 milik BYD menjadi mobil listrik terlaris di Swedia.
Produsen EV asal China lain, Nio telah membangun jaringan penjualan dan layanan di Norwegia, Jerman, Belanda, Swedia, dan Denmark. Sedan milik Nio, ET5 dan SUV EL7, meraih peringkat keamanan bintang lima maksimum dalam tes keselamatan Euro NCAP 2023 terbaru. Nio lantas berencana meluncurkan merek kendaraan baru tahun depan untuk pasar Eropa yang dibuat di pabrik baru di China.
Kolaborasi juga menjadi kunci Eropa tetap mempertahankan pangsa pasar, seperti Volkswagen menjalin kemitraan dengan Xpeng Juli tahun lalu.
Kedua perusahaan berencana untuk mulai menjual model sedan dan SUV listriknya di Jerman pada tahun 2024. Perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan jaringan dealer di negara tersebut dan mengatakan bahwa mereka berharap dapat menggandeng 15 hingga 20 mitra distribusi tahun ini dan dua kali lipat tahun depan.
Perusahaan-perusahaan China lainnya telah membeli merek-merek Eropa untuk memfasilitasi masuknya mereka ke pasar. SAIC Motor Corp. memiliki lencana Inggris MG, sementara Geely mengendalikan produsen mobil sport Lotus dan Volvo Car AB dari Swedia.
(wep)