Logo Bloomberg Technoz

Di sisi lain, pemerintah berencana menaikkan tarif PE CPO menjadi 10% pada 2025, seiring dengan mulai berlakunya program B40 per 1 Januari.

Dida mengatakan BPDPKS masih melakukan persiapan sebelum kenaikan PE diberlakukan. “Masih mempersiapkan revisi,” ujarnya, dikutip Bloomberg.

Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) sudah memperingatkan agresifnya pengembangan biodiesel di dalam negeri pada akhirnya akan menggerus volume ekspor dan berimplikasi langsung pada berkurangnya ketersediaan anggaran untuk subsidi biodiesel.

Ketua Umum Gapki Eddy Martono memberikan gambaran volume penyediaan ekspor CPO dengan adanya program B35 saat ini saja sudah berada pada level 30,61 juta ton.

Seiring dengan pengembangan B40 dan B50, kata Eddy, penyediaan  volume ekspor CPO Indonesia bisa makin tergerus masing-masing menjadi 28,27 juta ton dan 24,77 juta ton.

“Ini apabila produksi stagnan seperti sekarang maka akan terjadi penurunan ekspor,” ujar Eddy kepada Bloomberg Technoz.

Penurunan ekspor CPO tersebut akan berbanding lurus dengan penurunan dana PE yang digunakan untuk membiayai program mandatori biodiesel di dalam negeri.

Untuk diketahui, tarif pungutan ekspor CPO sebesar 7,5% dari harga referensi CPO Kementerian Perdagangan termaktub dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62 Tahun 2024 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit pada Kementerian Keuangan.

Sementara itu, tarif pungutan ekspor untuk produk olahan sawit lainnya berkisar antara 3% hingga 6% dari harga referensi CPO Kementerian Perdagangan.

Nantinya, tarif pungutan ekspor baru tersebut akan mulai berlaku saat peraturan menteri keuangan (PMK) yang mengatur perubahan tersebut diterbitkan.

Proyeksi harga CPO./dok. BMI


Harga CPO 2025

Adapun, harga CPO sepanjang 2024 melonjak tajam dan ditutup di MYR 4.444/ton pada Selasa (31/12/2024), di Bursa Malaysia, untuk kontrak pengiriman Maret. Sepanjang 2024, harga CPO meroket 19,43% secara anual, setelah sebelumnya anjlok selama dua tahun beruntun.

Berbagai lembaga internasional pun memperkirakan CPO masih akan bertaji pada 2025, ditopang oleh tingginya permintan untuk produksi bahan bakar nabati serta kemungkinan penurunan ekspor dari Indonesia yang tengah fokus pada program biodiesel di dalam negeri.

Malaysia Rating Corporation Berhad (MARC Ratings) memperkirakan rata-rata harga CPO pada 2025 ada di MYR4.600/ton, sedangkan CIMB Research memproyeksikan harga tahun ini MYR4.200/ton atau naik dari perkiraan sebelumnya yaitu MYR3.900/ton.

Sementara itu, UOB Kay Hian (UOBKH) Research melihat harga CPO bergerak di kisaran MYR4.500—MYR5.000 per ton pada bulan-bulan terakhir 2024. Harga diperkirakan bergerak di rentang serupa hingga kuartal I-2025.

Hong Leong Investment Bank (HLIB) Research mempertahankan proyeksi harga CPO di MYR 4.000/ton pada 2025, sedangkan Finimize mengestimasikan hingga pertengahan 2025, harga CPO bisa berada di atas MYR5.000/ton.

(wdh)

No more pages