Logo Bloomberg Technoz

Data tersebut dianalisis secara real-time menggunakan kecerdasan buatan untuk menentukan lokasi kebakaran dengan akurasi tinggi.

CEO Dryad, Carsten Brinkschulte, menyebut teknologinya sebagai "hidung elektronik." 

"Jika Anda mendeteksi kebakaran hutan saat masih kecil, ada lebih banyak opsi untuk menanganinya dibandingkan ketika api sudah meluas dua, tiga, atau lima hektar," kata Brinkschulte mengutip Bloomberg News, Kamis (2/1/2025).

"Pada titik itu, sangat sulit untuk mengendalikannya."

Namun, teknologi sensor memiliki keterbatasan, terutama dalam mencakup area yang luas. Oleh karena itu, inovasi lain seperti kamera pengawas berbasis AI dan satelit sedang dikembangkan. 

Di Prancis misalnya, perangkat kamera SmokeD telah diuji untuk memantau kawasan rawan kebakaran, sementara proyek satelit FireSat yang didukung oleh Google dirancang untuk mendeteksi kebakaran kecil dari luar angkasa.

Satelit FireSat yang akan mulai beroperasi pada 2028 diharapkan mampu mendeteksi kebakaran seluas ruang kelas dalam waktu 20 menit di hampir seluruh dunia. Teknologi ini menjadi solusi untuk mendeteksi kebakaran di area yang sulit dijangkau oleh sensor atau kamera.

Seiring meningkatnya suhu global akibat perubahan iklim, kebakaran hutan memang menjadi semakin destruktif, merusak komunitas, dan melepaskan gas rumah kaca dalam jumlah besar ke atmosfer.

Aksi penyelamatan kebakaran hutan dengan teknologi. (Kyle Grillot/Bloomberg)

Setiap tahun, kebakaran hutan menyebabkan hilangnya tutupan pohon seluas 23.000 mil persegi -setara dengan ukuran Kroasia-- dan memaksa ratusan ribu orang kehilangan rumah.

Bahkan menurut sebuah studi di jurnal Nature, kebakaran hutan di Kanada tahun lalu saja melepaskan 640 juta metrik ton karbon, lebih besar dari emisi tahunan kebanyakan negara. Dampak asap kebakaran hutan juga mengancam kesehatan, meningkatkan risiko penyakit pernapasan hingga ribuan mil jauhnya.

Oleh karenanya, para ahli mengingatkan bahwa teknologi deteksi saja tidak cukup. Michael Wara dari Universitas Stanford menekankan pentingnya investasi dalam langkah pencegahan seperti pembakaran terkendali untuk mengurangi bahan bakar alami yang memicu kebakaran besar. 

"Risikonya adalah terlalu fokus pada deteksi dan melupakan pencegahan," kata Wara.

-Dengan asistensi William Ralston.

(wep)

No more pages