Logo Bloomberg Technoz

Hari Bursa Pertama 2025, Rupiah Mungkin Masih akan Lemah

Tim Riset Bloomberg Technoz
02 January 2025 07:25

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan masih akan menghadapi potensi pelemahan pada perdagangan hari pertama tahun yang baru. 

Rupiah yang telah kehilangan 4,38% sepanjang tahun lalu, masih harus berhadapan dengan keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) dan tingginya tingkat imbal hasil surat utang AS, US Treasury.

Pada penutupan perdagangan akhir tahun lalu, indeks dolar (DXY) ditutup kuat di 108,5. Sementara yield UST perkasa di level 4,56% untuk tenor 10Y dan tenor pendek 2Y di 4,24%.

Lanskap itu tidak memberi keleluasaan bagi mata uang emerging market untuk bergerak perkasa. Itu juga yang terlihat di pasar forward pagi ini. Pada pukul 07:20 WIB rupiah Nondeliverable Forward (NDF) kontrak 1 bulan terpantau melemah di kisaran Rp16.295/US$. Sementara NDF 1 minggu juga tertekan di Rp16.227/US$.

Level rupiah forward sering menjadi sinyalemen pergerakan rupiah di pasar spot. Pada akhir tahun lalu, rupiah spot ditutup di Rp16.102/US$, mengisyaratkan pelemahan 1,6% selama Desember dan 4,38% sepanjang 2024.