Sementara itu, pihak berwenang berhasil mengekstrak data dari perekam suara kokpit, yang kondisinya relatif lebih baik. Data tersebut saat ini sedang dikonversi menjadi file suara untuk analisis lebih lanjut.
Tim Investigasi AS Diperluas
Selain itu, dua penyelidik tambahan dari produsen pesawat Boeing Co telah bergabung dalam penyelidikan di lokasi kecelakaan di Bandara Internasional Muan, menurut sumber pemerintah.
Dengan tambahan ini, jumlah anggota tim AS meningkat menjadi 10 orang, terdiri dari enam orang dari Boeing dan tiga orang dari NTSB.
Sumber tersebut menyebutkan bahwa perluasan tim AS dilakukan untuk memastikan investigasi yang lebih menyeluruh terhadap kecelakaan tersebut.
Tim investigasi AS tiba di Korea Selatan pada Senin (30/12/2024) dan langsung menuju Muan untuk memulai penyelidikan bersama dengan tim Korea yang dipimpin oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi pada hari berikutnya.
Dalam investigasi awal di lokasi kejadian, para penyelidik fokus pada sistem navigasi yang membantu pendaratan pesawat, yang dikenal sebagai localizer.
Sistem localizer yang terpasang di struktur beton di Bandara Internasional Muan dituding sebagai salah satu faktor yang memperburuk dampak kecelakaan pesawat Jeju Air tersebut.
Pesawat Jeju Air B737-800 melakukan pendaratan perut di bandara tersebut dan meledak setelah menabrak struktur beton, menewaskan 179 dari 181 penumpang yang berada di dalam pesawat.
(del)
