Logo Bloomberg Technoz

Janji Lai muncul saat Presiden terpilih AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih bulan ini, menimbulkan ketidakpastian baru bagi Taiwan, negara demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri dan memproduksi sebagian besar cip canggih di dunia. 

Partai Republik telah menyarankan pulau itu "harus membayar" Amerika untuk pertahanannya dan menimbulkan keraguan apakah AS akan membela Taiwan dari invasi China, seperti yang berulang kali dijanjikan Joe Biden.

Meskipun Taiwan telah berkomitmen untuk mencapai rekor pengeluaran militer pada tahun 2025, rencana tersebut berisiko digagalkan oleh gejolak politik yang mengguncang tahun pertama Lai menjabat.

Kubu oposisi di badan legislatif — di mana partai yang berkuasa tidak memegang suara mayoritas — mencoba mendorong perombakan anggaran yang menurut para pejabat bisa memangkas anggaran pertahanan hingga 28%.

Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato tahun barunya pada Selasa (31/12/2024), dan menegaskan kembali posisi Partai Komunis terhadap Taiwan.

"Tidak seorang pun dapat menghentikan reunifikasi China," katanya, mengacu pada janji lama Beijing untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya, dengan paksa jika perlu.

Taiwan meningkatkan anggaran pertahanannya. (Bloomberg)

Pengembangan Drone

Lai memetakan visinya untuk bersatu dengan negara-negara demokrasi lainnya dalam pengembangan drone yang sekarang menjadi landasan perang modern. Kementerian Pertahanan Taiwan telah menandatangani perjanjian dengan AS yang memungkinkannya membeli sebanyak 1.000 drone serang dari AeroVironment Inc dan Anduril Industries Inc untuk meredam potensi invasi China.

Militer Tiongkok telah mengirim drone mengitari Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, menandakan taktik pengawasan baru karena ketegangan lintas selat masih tetap tinggi.

Pemimpin Taiwan, yang sebelumnya dicap Beijing sebagai "penghasut perang," juga bergabung dengan paduan suara para pemimpin dunia yang mengeluh tentang melimpahnya ekspor murah China.

Aliansi global yang terdiri dari kekuatan perdagangan, termasuk AS dan Uni Eropa, telah mengenakan tarif pada berbagai barang China selama setahun terakhir untuk melindungi perusahaan domestik.

"Dumping harga murah dalam rantai pasok merah akan berdampak besar pada pasar global di masa mendatang," kata Lai. "Kita perlu bersama-sama membangun rantai pasokan demokratis yang lebih tangguh."

Taiwan tidak kebal dari demam tarif yang melanda dunia. Surplus perdagangan pulau itu yang signifikan dengan AS dapat menjadikannya target tarif yang dijanjikan Trump, dan bank sentral pulau itu telah menyatakan bahwa momentum pertumbuhannya bisa terpengaruh oleh restrukturisasi rantai pasokan.

(bbn)

No more pages