Badai Matahari Masih Akan Berlanjut di Tahun 2025
Pramesti Regita Cindy
01 January 2025 09:00
Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan Badai Geomagnetik G3 atau Badai Matahari menyusul ejeksi massa koronal pada 29 Desember 2024.
Mengutip Lohud news, Selasa (31/12/2024) badai ini diprediksi berlangsung hingga 1 Januari 2025, memberikan peluang untuk menyaksikan Cahaya Utara di negara bagian utara AS seperti New York, Connecticut, dan Massachusetts.
Warga Lower Hudson Valley sebelumnya telah menikmati pemandangan langit berwarna-warni selama puncak siklus matahari pada Oktober 2024. NASA mencatat bahwa maksimum matahari, dengan aktivitas tertinggi seperti badai dan jilatan matahari, terjadi pada siklus 11 tahunan Matahari.
Namun, cuaca hujan dan langit berawan di malam Tahun Baru diperkirakan mengurangi peluang tersebut.
Sebagaimana diketahui, Badai Matahari diprediksi akan terjadi kembali pada 2025 dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Masih banyak sebagian masyarakat yang percaya fenomena ini dapat memicu gangguan besar, seperti internet mati total dan listrik padam berbulan-bulan.