Logo Bloomberg Technoz

Tembok Beton di Bandara Diduga Perparah Tragedi Jeju Air

News
31 December 2024 19:20

Puing-puing pesawat Jeju Air yang terbakar di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). (SeongJoon Cho/Bloomberg)
Puing-puing pesawat Jeju Air yang terbakar di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Allyson Versprille dan Heejin Kim - Bloomberg News

Bloomberg, Pihak berwenang Korea Selatan tengah menyelidiki infrastruktur bandara di lokasi kecelakaan pesawat Jeju Air, seiring munculnya pertanyaan tentang peran tembok beton di ujung landasan pacu dalam tragedi tersebut.

Pejabat transportasi dalam jumpa pers, Selasa (31/12/2024), menyatakan akan mengevaluasi apakah struktur beton yang menopang antena pemandu pendaratan pesawat di Bandara Internasional Muan melanggar aturan. Sebelumnya, mereka mengatakan bahwa struktur tersebut—dikenal sebagai localizer—ditempatkan sesuai standar internasional di luar area keselamatan landasan pacu sejauh 199 meter.

Fokus penyelidikan bergeser ke peran localizer setelah para ahli keselamatan internasional mempertanyakan apakah posisi struktur tersebut, yang sebagian terbuat dari beton, memperburuk dampak kecelakaan Minggu (29/12/2024) lalu. Kekuatan benturan membuat pesawat meledak, yang diduga menjadi penyebab utama tewasnya 179 orang di pesawat Jeju Air tersebut.

Kecelakaan melibatkan pesawat Boeing 737-800—pendahulu seri Max—milik Jeju Air. Pesawat terbakar Minggu dini hari setelah meluncur di landasan dengan perutnya dan menabrak tembok. Penutup sayap dan bilah-bilahnya tidak tampak terbuka, yang seharusnya membantu memperlambat pesawat, dan roda pendaratan juga tidak berfungsi.