Logo Bloomberg Technoz

Dengan demikian, Bahlil mengatakan pemerintah memberikan peringatan keras agar kecelakaan kerja tidak kembali terulang pada masa depan, di mana pengoperasian smelter harus merujuk pada SOP yang ada.

Berikut beberapa insiden smelter yang terjadi di Indonesia sepanjang 2024, berdasarkan rekapitulasi Bloomberg Technoz:

Insiden Smelter SMI

Sebuah perusahaan pertambangan Indonesia, PT Sulawesi Mining Investment (SMI), menutup tungku smelter peleburan nikelnya pada Januari 2024. Hal ini merupakan imbas satu tungku berisi limbah panas yang meluap pada Jumat (19/1/2024).

Insiden terjadi sekitar pukul 19:40 waktu setempat. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Empat mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menangani terak atau limbah peleburan nikel, yang telah memanaskan kabel-kabel listrik di unit tersebut, menurut pernyataan resmi dari IMIP, pengelola kawasan; sehari setelah kejadian.

SMI, yang merupakan perusahaan patungan antara Bintangdelapan Group asal Indonesia dan Dingxin Group dari China, menghentikan operasi di tungku yang terkena dampak. Perusahaan lantas melakukan investigasi dan perbaikan, demikian pernyataan tersebut.

Ini adalah insiden kedua di kawasan industri tersebut dalam waktu kurang dari sebulan. Pada 24 Desember 2023, sebuah ledakan fatal terjadi di tungku smelter PT Indonesia Tshingshan Stainless Steel (ITSS) dan menewaskan 21 pekerja.

Korban kecelakaan kerja di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) dirujuk ke Makassar dan Jakarta. (Dok. PT. IMIP)

Ledakan Smelter KFI

Medio Mei, terjadi ledakan smelter di PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Kamis (16/5/2024) dan Jumat (17/5/2024).

Polres Kutai Kartanegara bersama Polda Kalimantan Timur melaksanakan deteksi dini dan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) pascaledakan di smelter nikel KFI pada Sabtu (18/5/2024).

“Ledakan yang telah terjadi tiga kali ini tidak boleh terulang lagi karena dampaknya bisa merusak rumah warga di sekitar pabrik,” papar pernyataan polres tersebut melalui situs resmi Humas Polri.

Tim kepolisian juga melakukan pengecekan lokasi ledakan dan fasilitas pembuangan limbah yang sesuai SOP. Ditemukan aktivitas pengerukan limbah biji besi yang diangkut menggunakan dump truck, serta kerusakan pada gedung-gedung sekitar lokasi ledakan.

Semburan Smelter ITSS

Pertengahan Juni tahun ini, smelter feronikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) kembali mengalami kecelakaan, tepatnya pada Kamis (13/6/2024).

IMIP mengklarifikasi insiden terbaru di tungku smelter feronikel ITSS bukan diakibatkan oleh ledakan, melainkan semburan uap panas.

Manager Media Relations IMIP Dedy Kurniawan membenarkan bahwa terdapat 2 karyawan yang tengah mendapatkan perawatan medis di RSUD Bungku, Morowali, Sulawesi Tengah akibat insiden tersebut.

“Sekali lagi kami tegaskan bahwa itu terjadi bukan karena ledakan, melainkan semburan uap panas ketika karyawan melakukan pembersihan terak baja yang terdapat di lantai pabrik,” ujar Dedy melalui pernyataan resmi, Jumat (14/6/2024).

Menurut Dedy, kejadian itu berawal ketika sejumlah karyawan sedang melakukan pembersihan lantai pabrik dari ceceran terak baja. Untuk mempermudah proses pembersihan, ujar Dedy, dilakukan pemotongan terak baja tersebut.

Usai dipotong, tiba-tiba salah seorang karyawan menyiram air pada terak baja yang baru saja dipotong dengan maksud untuk mempercepat proses pendinginan. Akibatnya, terjadi semburan uap panas dan mengenai 2 orang karyawan.

Adapun, 2 karyawan yang terluka mendapat perawatan di  RSUD Bungku dan kondisi kedua korban dalam keadaan sadar.

Ledakan smelter ITSS di kawasan IMIP tersebut mendapatkan kecaman dari Ketua Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) IMIP Morowali Henry.

“Hal ini menunjukan tidak ada perbaikan yang berarti dilakukan oleh PT ITSS untuk melakukan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan terhadap buruh sehingga  kecelakaan yang sama terulang kembali di bagian dan tempat yang sama,” ujar Henry dalam keterangan tertulis, Jumat (14/6/2024).

Suasana Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah, Minggu (9/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Luberan Smelter LSI

Selanjutnya, pada Jumat (9/8/2024), tungku smelter milik PT Lestari Smelter Indonesia (LSI) di kawasan IMIP mengalami kebocoran, sehingga menyebabkan peluberan cairan nikel di dalam tungku tersebut.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. IMIP pun memastikan sebanyak 40 pegawai yang bekerja pada malam kejadian dievakuasi ke tempat aman.

Menurut IMIP, insiden tersebut dipicu abrasi antara dinding bagian dalam tungku dengan logam nikel cair di dalamnya. Ketika pekerja hendak menuangkan logam cair ke percetakan, cairan keluar dan meluber secara tidak terkendali. 

Kecelakaan Smelter DSI

Kecelakaan smelter di kawasan IMIP kembali terjadi pada Jumat (25/10/2024) pukul 16:30 WITA di fasilitas milik PT Dexin Steel Indonesia (DSI). Menurut IMIP, terdapat dua korban dalam kecelakaan nahas tersebut; satu di antaranya meninggal dunia. 

Insiden di smelter tersebut diduga berawal dari letupan di sumur pembuangan limbah DSI, yang memicu kebakaran yang menjalar ke crane yang dioperasikan oleh korban.

DSI merupakan perusahaan patungan antara Jiangsu Delong Nickel Industry Co dari China, melalui anak usahanya Delong Steel Singapore Projects, dengan Shanghai Decent Investment, Hanwa Singapore, dan IMIP. 

Peresmikan produksi Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Senin (23/9/2024). (Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Kebakaran Smelter PTFI

Di luar smelter nikel, insiden kebakaran juga menimpa kompleks smelter katoda tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Manyar, Gresik, Jawa Timur pada Senin (14/10/2024).

PTFI menerangkan kronologi peristiwa kebakaran—yang terjadi di fasilitas pemisahan gas bersih atau gas cleaning plant di smelter milik perseroan — terjadi sekitar pukul 17:35 WIB.

VP Corporate Communications PTFI Katri Krisnati mengatakan, ketika tim PTFI sedang bersiap memasukkan konsentrat ke dalam furnace (alat tungku pemanas) dan melakukan pengecekan rutin. Dalam proses tersebut, ditemukan kipas yang tidak berfungsi, dan api kecil mulai terlihat.

"Tim segera melakukan pemeriksaan, tetapi api makin membesar dan menyebabkan ledakan, sehingga semua karyawan dievakuasi dari area tersebut," jelas Katri.

Tim Tanggap Darurat PTFI segera diaktifkan dan bersama pemadam kebakaran internal PTFI, mereka merespons kejadian ini. Tim keamanan dan keselamatan melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada karyawan yang terjebak di lokasi.

Akibat kebakaran yang makin membesar, bantuan tambahan dari Pemadam Kebakaran Surabaya, Petrokimia Gresik, dan kawasan industri Maspion dikerahkan.

Adapun, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.30 WIB, dan proses pendinginan dilakukan untuk memastikan kondisi aman. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Hingga kini, investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti insiden ini dan langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya oleh PTFI.

"Saat ini produksi smelter PTFI dihentikan sementara untuk investigasi dan asesmen secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak, seperti Kementerian ESDM dan Kepolisian. Kami juga akan mengevaluasi dampak terhadap rencana ramp-up produksi," ujar Katri.

(wdh)

No more pages