Logo Bloomberg Technoz

Aksi Spionase China & Potensi Keretakan Hubungan Baru dengan AS

Redaksi
31 December 2024 13:05

Ilustrasi serangan siber oleh hacker dengan menyusup melalui laptop.	(Dok: Bloomberg)
Ilustrasi serangan siber oleh hacker dengan menyusup melalui laptop. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Aksi dugaan memata-matai atau spionase terhadap perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat (AS) oleh para peretas yang disponsori pemerintah China menjadi ancaman keretakan hubungan baru kedua negara. Hal ini ditambah dengan laporan hari Senin waktu setempat atas upaya peretasan kepada Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) atau US Treasury.

Peretasan oleh hacker diduga juga mendapatkan dukungan dari pemerintah China, melalui penyedia layanan software pihak ketiga, BeyondTrust Inc, menurut sebuah surat yang dikirim oleh lembaga tersebut kepada Kongres.

Peretas dapat mengakses dari jarak jauh workstation Departemen Keuangan tertentu dan “dokumen-dokumen tertentu yang tidak diklasifikasikan yang dikelola oleh para pengguna,” kata departemen keuangan dalam suratnya kepada Senator Sherrod Brown dan Tim Scott, dilansir dari Bloomberg News.

“Layanan BeyondTrust yang disusupi telah dimatikan, dan tidak ada bukti yang mengindikasikan bahwa pelaku ancaman masih memiliki akses ke sistem atau informasi Departemen Keuangan,” ujar juru bicara Departemen Keuangan.

Kabar yang segera dibantah oleh China. Kedutaan Besar China di Washington tegaskan laporan ini sebagai “bentuk fitnah tanpa dasar AS terhadap pemerintahan China,” kata mereka.